Pelajaran sepele untuk menjadi dewasa adalah
jika tidak suka kepada seseorang, simpan ketidaksukaan itu sendirian,
tidak perlu kamu mengajak orang lain untuk membencinya.
Menjadi dewasa bukan dilihat dari umur, jabatan, atau pengalaman.
Menjadi dewasa adalah sebuah pilihan.
Dewasa bukan spontanitas,
tapi kumpulan cerita anak-anak yang pernah dilalui.
Umur itu tentang angka, dewasa itu tentang sikap.
Semua orang bisa tua, tapi sikap belum tentu semua orang bisa.
Dewasa ukurannya bukan usia,
tapi bagaimana caramu memperlakukan manusia.
Semakin dewasa semakin kamu mengerti
bahwa selalu mengalah itu juga penting.
Redakan ego, sabar, berdiam.
padahal marahmu ingin meronta di kala hati telah lara.
Bersikap seakan-akan semua baik-baik saja itu penting.
Dewasa itu
ketika kamu tidak lagi memaksa orang lain untuk memilihmu.
Menjadi dewasa adalah tentang pergi tidur saat kamu belum mengantuk
dan juga bangun saat kamu masih mengantuk.
Kita tersenyum saat hidup berjalan lancar, itu biasa.
Tapi masih bisa tersenyum ketika kehidupan tidak menyenangkan,
itu baru dewasa dalam hidup.
Semakin kamu dewasa semakin kamu dituntut untuk selalu terlihat baik-baik saja
meski kamu sedang sehancur-hancurnya.
Pertengkaran orang dewasa tidak sesederhana pertengkaran anak-anak.
Mereka tidak bisa berbaikan hanya dengan meniup ujung jari kelingking saja.
Semakin aku tumbuh dewasa,
semakin aku kurang mempedulikan apa yang orang katakan.
Aku hanya memperhatikan apa yang mereka lakukan.
Kesepian itu menyakitkan ketika seseorang masih muda,
tetapi menyenangkan ketika seseorang dewasa.
Menjadi dewasa adalah bijaksana
dalam memilih tempat dan waktu untuk menunjukkan kerapuhan.
Harus punya harga diri.
Harga diri untuk menunjukkan bahwa kita sudah dewasa,
tidak membebani orang lain.
Kedewasaan tidak dapat diukur dengan seberapa lama kita hidup,
melainkan dengan cara berpikir dan tindakan kita dalam menghadapi suatu masalah.
Jadi dewasa itu ternyata tidak seseru yang dulu aku bayangkan.
Lebih banyak bingungnya, lebih banyak sendirinya.
Dewasa itu bukan hanya tentang bertumbuh besar,
tapi tentang bagaimana kita mampu berpikir lebih luas
dan menyikapi sebuah masalah tanpa menyakiti diri sendiri.
Dewasalah.
Jadilah manusia yang tahu kapan harus meledakkan emosi
dan kapan harus memendam masalah.
Otak diperas, hati ditikam, jam tidur tak beraturan, suasana hati berantakan.
Tapi bibir dipaksa untuk tersenyum lebar.
Dewasa itu menyakitkan.
No comments