25 Quotes Zhafir Khairan Akalanka

25 Quotes Zhafir Khairan Akalanka

Jika kau ingin membantu mengobati luka hati manusia,

dengarkan dulu seluruh curahan hatinya;

tahan dulu nasihatmu yang belum tentu pada tempatnya.

Buat dirimu mengerti.

Berikan dia hak.

Sebab bagaimana bisa kau memperbaiki, bila kau tidak tahu bagian mana yang rusak?

 

Saat argumen mereka kalah,

orang-orang bodoh akan menggunakan fitnah.

 

Jangan bergulat dengan babi-babi masuk ke dalam lumpur.

Kau hanya akan menjadi bodoh, kotor,

dan itu akan membuat mereka sangat terhibur.

 

Mereka ini-

yang selalu memberikan puja dan puji atas dirimu,

apakah mereka sudah berkenalan dengan iblismu?

 

Kita mungkin melewati malam yang sama.

Tapi, percayalah, kegelapan kita berbeda.

 

Kau tahu apa yang lucu dari manusia?

Mereka bisa ada dan tiada di saat yang sama;

Kau akan melihat raganya, senyumnya, tatapannya

namun entah hatinya sedang di mana.

 

Menginginkan hal-hal besar yang beruntun tanpa menyadari kapasitas

seperti halnya meminta air terjun dengan sebuah gelas.

 

Kuatkan privasi

sehingga apa yang disampaikan orang-orang tentangmu

hanyalah sebatas asumsi.

 

Kau mungkin melihatku baik selama ini,

tapi pahamilah,

sekali kau mengkhianati,

kau takkan melihat versi yang sama dari diriku lagi.

Aku mungkin akan kembali,

tapi percayalah,

versi keduaku tidak akan datang dengan hati.

 

Jika ular beracun kau tebas, kau pahlawan.

Jika kupu-kupu yang cantik kau injak, kau jahat.

Kita hidup di zaman

di mana menilai yang tampak jauh lebih penting daripada melihat niat.

 

Kau tahu?
Apa yang menyakitkan dari pengkhianatan?

Sebab ia tidak pernah berasal dari lawan.

 

Aku tidak pernah tahu iblis dan monster itu seperti apa,

sampai hatiku hancur dan percayaku diinjak semena-mena.

 

Salah satu hal terbodoh yang selalu kulakukan adalah

menyangkal keburukan seorang manusia

hanya karena aku menyayanginya.

 

Serigala yang tumbuh dari kesendirian

takkan pernah jadi peliharaan.

 

Saat aku diam dan mengabaikan hinaan darimu,

aku tidak bisu atau sedang kehabisan akalku.

Aku hanya tidak tahu

cara menenangkan anjing saat ia menggonggong padaku.

 

Jika aku membawamu ke dalam kegelapanku yang paling inti,

akankah kau tetap melihatku sebagai matahari?

 

Aku tidak pernah takut kehilanganmu.

Aku justru takut bila kau tidak pernah sepenuhnya hilang dariku,

 

Membunuh manusia itu sederhana,

isi penuh hatinya dengan cinta,

lalu tinggalkan ia bersama harapannya.

 

Jika ia mengabaikanmu lagi dan lagi,

Bersabarlah setidaknya sampai semesta membuatnya mengerti,

bahwa pintu itu bisa terkunci dari dua sisi.

Tapi jika kau tidak kuat sabar, sadar.

 

Jangan kejar apa yang selalu berusaha menjauhimu.

Jika sesuatu memang ditakdirkan untukmu, ia akan setia menyambutmu,

bukan berlari darimu.

Yang kau butuhkan, akan selalu membutuhkanmu.

Ingat itu.

 

Jangan beri toleransi konstan pada setiap pengkhianatan.

Kau tidak bisa menumpuk sampah di suatu tempat lalu menyebutnya taman.

 

Beberapa orang dalam hidupmu, akan dengan buta menghakimimu.

Maka, tulilah, jika kau mau.

 

Aku melewati titik terhancurku sendirian.

Tak ada uluran tangan, tak ada rangkulan, tak ada dekapan,

tertinggal kebingungan dan tak memiliki tempat kepercayaan.

Maka bila aku tidak lagi membutuhkan siapa-siapa saat menghadapi cobaan,

mohon dimaafkan.

Itu sudah melekat menjadi hal alami untukku dalam bertahan.

 

Menjauhlah dari seseorang yang bertingkah sebagai korban paling tersakiti,

di dalam skema masalah yang ia ciptakan sendiri.

 

Rasa sakit dan kecewa perlahan mengajariku

untuk lebih menghargai diriku.

Hidupku beralih dari terbiasa duduk bersama orang-orang

dengan sesekali bertanya “apakah mereka membutuhkanku?”

menjadi sesekali duduk bersama mereka dan terbiasa bertanya

“apakah mereka berguna untukku?”

 

No comments