Mengetahui hal yang benar dan tidak melakukannya adalah pengecut.
Pemalu takut sebelum bahaya datang,
pengecut takut saat bahaya terjadi,
dan pemberani takut setelah bahaya berlalu.
Hati nurani hanyalah sebuah kata yang digunakan para pengecut.
Keberanian si pengecut ada pada lidahnya.
Janganlah jadi pengecut
seperti upil yang bersembunyi di balik meja.
Apa pun yang sudah kamu mulai, selesaikan sampai akhir.
Jangan jadi pengecut yang hanya sibuk melarikan diri.
Pengecut adalah orang yang bertahan di tempat yang tidak baik,
karena takut menghadapi dunia.
Seorang pengecut itu jangankan meminta maaf,
mengakui kesalahannya saja, dia tidak bisa.
Terus saja bersembunyi di balik cermin.
Terkadang orang butuh waktu untuk menjadi berani.
Seorang pengecut pun suatu saat perlu menyelesaikan urusannya.
Salah satu ciri orang pengecut adalah
membuat fitnah untuk menutupi kesalahannya.
Jiwanya terlalu kerdil untuk mengakui kesalahan
dan lidahnya terlalu kaku untuk mengucap kata maaf.
Jika kau mundur, berarti kau lemah.
Jika kau menghindari, berarti kau yang salah.
Jika kau lari, berarti kau pengecut.
Jadilah manusia yang berani menghadapi masalah.
Para pengecut mati seribu kali,
tapi pemberani hanya sekali.
Seorang pengecut menggonggong lebih keras daripada gigitannya.
Yang lebih mudah belum tentu lebih tidak tahu,
belum tentu lebih pengecut daripada kau.
Kesabaran memiliki batasnya.
Namun jika terlalu lama, itu namanya pengecut.
Betul!
Akulah si pembangkang
dalam cerita para pengecut yang sedang mencari aman.
Seorang pengecut tidak akan mau mengakui kesalahannya.
Tetapi dia akan berteriak dengan suara lantang
dan menuduh orang lain yang bersalah.
Pengecut terbesar adalah seseorang yang membangunkan cinta,
tanpa bermaksud untuk membalas mencintainya.
Terima kasih karena telah memilih pergi.
Ketika banyak cara pamit yang lebih elegan,
terima kasih telah menggunakan cara yang biasa digunakan oleh manusia bergelar pengecut.
Di saat aku mampu melepasmu tanpa menodai nama baikmu,
kau justru memilih untuk mengotori sendiri dengan sikapmu.
No comments