Website dengan dengan domain
id dapat dianalogikan seperti kendaraan bermotor karena keduanya
butuh perawatan rutin. Tahapan perawatan website yang dilakukan secara
teratur dikenal dengan istilah website audit.
Melalui website audit, Anda bisa
mengidentifikasi berbagai masalah yang ada dan segera memperbaikinya. Proses
audit tersebut bertujuan menemukan semua masalah yang ada di website. Dengan
demikian, performa website lebih optimal dan pengunjung jadi lebih
nyaman berlama-lama di website Anda. Perbaikan berkesinambungan dapat segera
dilakukan supaya performa website meningkat secara maksimal.
Lalu, bagaimana cara melakukan
website audit?
Sebelum masuk ke pembahasan
tersebut, mari pahami terlebih dulu apa itu website audit.
Mengenal Apa Itu Website Audit
Audit website adalah proses pemeriksaan dan
perbaikan berbagai aspek website secara menyeluruh, terutama dari sisi
teknis, pengalaman pengguna, dan Search Engine Optimization (SEO). Biasanya
ada beragam masalah sederhana yang mengganggu performa website, misalnya
link rusak, gambar tidak muncul, penurunan kecepatan website, dan gangguan
celah keamanan.
Semua masalah tersebut harus
lekas diatasi agar performa website menjadi lebih baik. Upaya tersebut
akan membuat website mampu mencapai tujuannya, contohnya implementasi
SEO berjalan baik dan profit toko online meningkat.
Cara Melakukan Website Audit
Sebenarnya, website audit tidak
serumit yang Anda bayangkan. Prosesnya bisa dijalani secara mudah dengan
melakukan tiga langkah ini:
1. Cek Desain dan CTA
Desain website adalah
hal pertama yang dilihat pengunjung. Pada umumnya, pengunjung tidak akan
tertarik pada website yang desainnya ketinggalan zaman. Itulah sebabnya
Anda harus memastikan kalau tampilan website terkesan modern dan
menarik.
Desain website bukan
hanya soal estetika, tetapi juga mencakup beberapa aspek lainnya seperti pop-up
dan iklan yang mengganggu. Pop-up memang berguna, tetapi bisa membuat
pengunjung website merasa terganggu bila jumlahnya terlalu banyak dan
sulit ditutup. Lebih parahnya lagi, pop-up berlebihan juga menurunkan conversion
rate, meningkatkan bounce rate, serta berdampak buruk bagi SEO.
Selain itu, Anda juga mesti
memastikan kalau teks di website mudah dibaca dengan ukuran huruf yang
tepat, jenis huruf yang sesuai, dan paragraf yang tidak terlalu padat. Hal ini
penting agar pengunjung tidak cepat meninggalkan website. Call To
Action (CTA) juga harus jelas dan mudah dipahami karena CTA yang ambigu
akan membuat pengunjung ragu sehingga berdampak buruk pada conversion rate.
2. Pastikan Navigasi Tepat dan
Mobile Friendly
Navigasi yang buruk membuat
pengunjung tersesat ketika mengunjungi website. Oleh sebab itu, pastikan
menu navigasi mengarah ke halaman-halaman penting dan mudah diakses. Jika ada
yang tidak berfungsi, segera perbaiki.
Saat ini, lebih dari
50% pengguna internet mengakses website melalui perangkat mobile, Jadi,
memastikan kalau website Anda bersifat mobile friendly merupakan
hal yang krusial. Anda dapat menggunakan alat uji dari Google untuk memeriksa apakah
website sudah mobile-friendly atau belum.
3. Periksa Robots.txt dan HTTPS
Robots.txt menginstruksikan
Google tentang halaman website mana yang perlu diindeks, sedangkan
sitemap XML mempermudah Google memahami struktur website. Keduanya memiliki
fungsi penting untuk meningkatkan visibilitas website di mesin pencari.
Selain itu, pemeriksaan HTTPS juga
bertujuan mengamankan pertukaran data antara website dan pengunjung. Website
Anda wajib menggunakan HTTPS dengan menginstal Secure Socket Layer (SSL).
Kini, SSL dapat dibeli dengan harga terjangkau dan ada pula versi gratisnya
dengan tingkat keamanan lebih rendah.
Kesimpulan
Audit website adalah proses esensial yang
tak boleh dilewatkan untuk memastikan performa website dan kenyamanan
pengunjung berlangsung maksimal. Jika Anda melakukan 3 langkah audit website
dengan tepat, niscaya performa website selalu prima dan tujuan
penggunaan website pun dapat tercapai.