Selesaikan dulu dengan dirimu sendiri.
Aku khawatir kerinduanmu untuk masuk surga
sebenarnya adalah materialisme.
Menaklukkan ribuan orang
tidak lebih hebat dari menaklukkan ego diri sendiri.
Tidak ada kebenaran mutlak,
yang ada adalah kedaulatan masing-masing untuk memilih mana yang benar.
Konflik terjadi karena setiap orang
memaksa orang lain memilih kebenaran yang dia yakini.
Istri belum tentu jodoh dan jodoh belum tentu istri.
Jodoh adalah pengertian objektif
tentang komposisi dan harmoni antara dua manusia.
Cinta bukanlah bertahan seberapa lama.
Tetapi seberapa jelas dan ke mana arahnya.
Bila air yang sedikit dapat menyelamatkanmu (dari rasa haus),
tak perlu meminta air lebih banyak yang barangkali dapat membuatmu tenggelam.
Yang penting bukan apakah kita menang atau kalah,
Tuhan tidak mewajibkan manusia untuk menang
sehingga kalah pun bukan dosa,
yang penting adalah seseorang berjuang atau tak berjuang.
Tuhan tidak menuntut kita untuk sukses,
Tuhan hanya menyuruh kita berjuang tanpa henti.
Hakikat hidup bukanlah apa yang kita ketahui,
bukan buku-buku yang kita baca
atau kalimat-kalimat yang kita pidatokan,
melainkan apa yang kita kerjakan,
apa yang paling mengakar di hati, jiwa, dan inti kehidupan kita.
Menyepi itu penting,
supaya kamu benar-benar bisa mendengar apa yang menjadi isi dari keramaian.
Jika hatimu adalah gunung berapi,
bagaimana kamu bisa mengharapkan bunga yang mekar?
Terkadang kita butuh jarak, agar memahami rasa sebenarnya.
Seperti kata-kata butuh spasi agar sanggup terbaca dengan baik.
Tidak apa-apa kalau ilmu agamamu masih pas-pasan,
itu malah membuatmu jadi rendah hati.
Banyak orang yang sudah merasa tahu ilmu agama,
malah menjadikannya tinggi hati.
Agama itu letaknya di dapur.
Tidak masalah mau pakai wajan merek apa di dapur,
yang utama adalah makanan yang disajikan di warung sehat.
Maka ukuran keberhasilan orang beragama
bukan pada salat atau umrohnya, melainkan pada perilakunya.
Agama kurang diperkenalkan sebagai berita gembira dan janji cinta,
melainkan sebagai tukang cambuk, pendera, dan satpam otoriter.
Apa gunanya ilmu
kalau tidak memperluas jiwa seseorang
sehingga ia berlaku seperti samudra yang menampung sampah-sampah?
Apa gunanya kepandaian
kalau tidak memperbesar kepribadian seseorang
sehingga ia makin sanggup memahami orang lain?
Manusia harus siap untuk dewasa di dalam kegembiraan maupun kesedihan.
Banyak orang menjadi dewasa ketika susah,
menjadi hebat kalau menderita,
tapi rapuh begitu dia bahagia.
Ada orang siap miskin tapi tidak siap kaya,
ada yang siap kaya tidak siap miskin,
dan ada yang tidak siap terhadap keduanya.
Kesalahan orang sekarang adalah
mencari kebenaran sejati
dengan mengharuskan orang lain harus sama persis dengannya.
Cintailah sewajarnya tanpa harus melewati batas.
Karena bisa jadi,
cinta akan menjadi kebencian yang tak terbatas.
Ada orang yang mengkritik tapi tidak memberi jalan keluar.
Ada orang yang memberi jalan keluar tanpa mengkritik.
Keceriaan dan kenyamanan hidup tidak terlalu bergantung pada hal-hal di luar manusia
melainkan bergantung pada kekayaan batin di dalam diri manusia.
No comments