Kamu bukan pusat alam semesta.
Jadi tolong jangan memaksa orang lain harus begini dan begitu kepadamu.
Minta sedikit dihargai boleh,
tapi gila hormat jangan.
Lakukan hingga melebihi batasmu saja.
Kamu tidak perlu melakukannya hingga melebihi alam semesta.
Biarlah semesta bekerja dengan semestinya.
Kita hanya perlu menjadi peran yang baik untuk jalan cerita yang buruk.
Terkadang semesta mengajak kita bermain-main dengannya
hingga kita lupa
ada takdir yang sudah memasang garis waktunya.
Kalau dirasa sudah berusaha,
sisanya tinggal urusan semesta.
Sekuat apa pun kamu menjaga, yang pergi akan tetap pergi.
Sekuat apa pun kamu menolak, yang datang akan tetap datang.
Semesta memang kadang senang bercanda.
Semesta sedang mengajak kita
untuk memaklumi kesedihan yang paling ikhlas,
mewajarkan rasa sakit,
memaafkan rasa kecewa,
hingga berdamai dengan putus asa.
Selalu ada yang datang dan pulang.
Selalu ada yang pergi dan kembali.
Intinya, semesta ingin kita belajar lagi dan lagi.
Semesta menanyakanku perihal rasa.
Bukan tak ingin kujawab.
Hanya saja kelu bibir ini untuk sekadar berucap.
Semesta selalu punya cara
untuk menjauhkan apa yang semestinya tak bisa bersama.
Cukup lakukan yang terbaik
dan biarkan semesta mengambil alih sisanya.
Ketika semesta mengizinkan,
jalan akan terbuka selebar-lebarnya.
Namun apabila semesta sedang tidak mengizinkan,
maka tak peduli sekeras apa pun berusaha
sampai jungkir balik pun kamu tidak akan pernah bisa mencapainya.
Semesta selalu mempunyai tujuan,
walaupun tidak memenangkan setidaknya mendewasakan.
Semesta,
keselarasanmu adalah keselarasanku.
Tak ada satu pun yang menurutmu baik untuk diriku
tiba lebih awal maupun terlambat,
semuanya hadir pada saat yang tepat.
Jika nanti semesta bercanda dan mempertemukan kita lagi.
Segeralah menghindar,
sebab bagiku kamu tidak lagi sesuatu yang menarik
meski rindu tak sepenuhnya memudar.
Alam semesta tidak bersahabat dengan orang-orang tolol,
dan mereka semua cepat atau lambat akan hancur.
Dua hal yang tak terbatas:
alam semesta dan kebodohan manusia.
Semesta sering kali mengajari hal-hal ajaib.
Seperti, salah satunya,
beberapa hal justru akan hilang ketika berusaha kita genggam.
Hidup itu lucu, ya.
Yang dicari, hilang.
Yang dikejar, lari.
Yang ditunggu, pergi.
Sampai hari kita lelah dan berserah, saat itu semesta bekerja.
Beberapa hadir dalam rupa sama.
Beberapa jauh lebih baik dari rencana.
Kadang-kadang semesta mengambil sesuatu dari kita
agar kita punya ruang yang lebih besar
untuk sesuatu yang lebih baik.
No comments