Hidup itu seperti lautan.
Itu bisa tenang atau lembut, dan kasar atau kaku,
tetapi pada akhirnya, hidup selalu indah.
Mencintaimu serupa air laut:
pasang-surut akan selalu ada.
Namun air laut tidak pernah berubah rasa.
Kau takkan bisa menyeberangi lautan
sampai kau memiliki keberanian untuk kehilangan pandangan akan daratan.
Laut yang terlihat tenang bukan berarti tidak menyimpan sesuatu di dalamnya,
hanya saja dia pandai menutupi semuanya.
Hati manusia persis seperti lautan, penuh misteri.
Kita tidak pernah tahu kejadian menyakitkan apa yang telah dilewati oleh seseorang.
Dunia bagai air laut,
semakin diminum maka akan semakin haus.
Kamu tidak harus kehilangan kepercayaan pada kemanusiaan.
Kemanusiaan adalah lautan.
Jika beberapa tetes airnya kotor, lautan tak lantas jadi kotor.
Saat pasir tempatmu berpijak pergi ditelan ombak,
akulah lautan yang memeluk pantaimu erat.
Seganas-ganasnya laut
dia lebih pemurah dari hati priayi.
Laut itu luas menyenangkan,
ikannya warna-warni dan bikini di tepinya,
tapi aku ini ikan air tawar,
ketenteramanku tinggal di empang.
Aku suka laut.
Birunya laut yang penuh misteri.
Birunya langit setelah hujan.
Meski, sesekali gelombang dahsyat datang
atau awan tebal berkabut.
Pasti akan ada tenang dan mentari kembali bersinar.
Bolehkah kusebut itu harapan?
Perempuan adalah laut yang cuacanya berubah-ubah,
dan laki-laki adalah pelaut yang harus bertahan dengan segala cuaca.
Manusia tidak dapat menemukan lautan baru
kecuali ia memiliki keberanian untuk melupakan pantai.
Cinta bagaikan pasir di tepi laut.
Semakin kamu genggam, maka akan semakin terlepas.
Kedalaman dasar lautan bisa diukur,
tapi tidak dengan perasaan manusia.
Belajarlah dari laut.
Semakin dalam semakin tak bergemuruh.
Jika lukamu sedalam laut
ikhlasmu harus seluas langit.
Kehidupan itu laksana lautan.
Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu,
memegang kemudi dan menjaga layar,
maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang.
Hilang di tengah samudra yang luas.
Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi.
Kebaikanmu adalah mutiara.
Walau terpendam di dasar laut yang gelap gulita,
ia tetap bercahaya.
Aku biarlah menjadi seperti laut.
Dingin, penuh misteri, sulit diterka.
Tak pernah protes
walaupun kau banyak mengambil manfaat untuk hidupmu.
No comments