Kita semua hidup dalam ketegangan,
dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari;
dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri.
Jika saatnya tiba, sedih akan menjadi tawa,
perih akan menjadi cerita,
kenangan akan menjadi guru,
rindu akan menjadi temu,
kau dan aku akan menjadi kita.
Jelek dicerca,
bagus tak jadi bahan cerita.
Hidup adalah berperan jadi wayang
atas sebuah cerita yang sudah dipastikan dalam pakem.
Nggak semua cerita punya akhir yang bahagia.
Begitu pula hidup.
Bahkan, sering kali hidup punya kejutan tersendiri.
Kadangkala kita sendiri yang merusak jalan cerita.
Yang sudah berjalan baik, tidak ada masalah,
kita rusak karena tidak sabar, prasangka, terlalu sensitif dan sebagainya.
Hanya karena sebuah cerita nggak berakhir sesuai keinginan kita,
bukan berarti cerita itu nggak bagus.
Setiap orang memiliki cerita kehidupan.
Ada cerita yang baik dan buruk.
Meskipun durasi cerita berbeda,
hanya ada satu yang membuat semua cerita itu sama yakni memiliki penutup cerita.
Pilihan menutup sebuah cerita ada pada setiap keputusan hari ini.
Beruntung, hadir satu dua kali.
Beda cerita dengan berjuang,
tentang ditempa dan jatuh berulang.
Sampul buku mungkin saja menarik,
tetapi yang membuatmu tergugah adalah cerita di dalamnya.
Perpisahan semanis apa pun, seindah apa pun tetaplah perpisahan.
Ada cerita yang sejak detik itu harus berubah menjadi kenangan.
Cobalah dulu, baru cerita.
Pahamilah dulu, baru menjawab.
Pikirlah dulu, baru berkata.
Dengarlah dulu, baru beri penilaian.
Bekerjalah dulu, baru berharap.
Untuk yang belum bertemu,
yakin, waktu membentuk diri sampai baik dan siap,
tepat di saatnya.
Untuk yang sudah,
semoga tak pernah berhenti berusaha menjaga rasanya.
Untuk yang hampir menyerah,
semoga alasan di awal cerita masih terekam dan jadi panduan.
Ada tiga alasan kenapa orang tidak mau lagi menceritakan perihal apa yang mereka alami.
Pertama itu tidak berarti lagi baginya.
Kedua itu tidak penting untuk kamu ketahui.
Ketiga itu terlalu sakit untuk diceritakan kembali.
Jangan mudah menilai seseorang, kamu tidak tahu apa yang telah dilaluinya.
Kamu mungkin mendengar ceritanya,
tapi kamu tidak tahu apa yang dirasakan hatinya.
Dalam setiap cerita indah, selalu ada hati yang terluka,
tak terkecuali penulisnya.
Orang yang senang melebih-lebihkan cerita kekurangan orang lain
sesungguhnya sedang memperlihatkan kekurangan dirinya sendiri.
Hidupmu adalah sebuah cerita.
Tentukan jalan ceritanya.
Jadilah tokoh utamanya.
Nikmati caramu menjalani peran itu.
Banyak orang menonton cerita hidup kita,
tetapi sangat sedikit yang tahu
apa yang benar-benar terjadi di balik layar.
Yang dilepaskan belum tentu hancur.
Yang ditinggalkan belum tentu lebur.
Hidup selalu punya cerita tak tertebak.
Jangan ragu melangkah.
Jangan ragu memilih.
No comments