Semua perempuan harus punya kecerdasan.
Karena dunia terlalu keras jika hanya mengandalkan kecantikan.
Perempuan itu mudah memaafkan, susah melupakan.
Sementara laki-laki mudah minta maaf, mudah mengulangi.
Tidak ada wanita di belakang seorang pria hebat.
Wanita itu ada di sampingnya.
Ia ada bersamanya, bukan di belakangnya.
Karena kau perempuan, tidak cantik tidak apa-apa
asal jangan sampai miskin cara berpikir dan etika.
Perempuan adalah bumi,
yang menumbuhkan padi dan singkong,
tetapi juga yang akhirnya memeluk jenazah-jenazah manusia
yang pernah dikandungnya dan disusuinya.
Tiada sepedih dan jenaka hati wanita,
setengahnya terbuat dari tawa, setengahnya lagi dari air tawa.
Bila dia gembira, dia tak berhenti bercakap.
Bila dia sedih, dia langsung tak cakap.
Perempuan.
Bila perempuan sudah berkata tidak, dan hanya tidak, maka susah.
Lain bila “tidak” itu masih diikuti kata-kata lagi, masih berbuntut.
Maka buntut itu, apa pun bunyinya, adalah sekadar prasyarat,
sebuah tantangan yang harus ditundukkan.
Perempuan itu ibarat samudra yang indah dipandang.
Namun gelombangnya amat mengerikan saat ia marah,
dan selalu menjadi misteri dalam keheningannya.
Marahnya wanita adalah diam.
Cerewetnya wanita adalah peduli.
Kesalnya wanita adalah rindu.
Namun ketika wanita benci dan tak dihargai, maka dia akan pergi.
Perempuan bagai belut,
meski telah kau kenali segala lekuk liku tubuhnya,
sukmanya selalu luput dari genggaman.
Perempuan itu akan terlihat kuat jika dia berani menangis,
mengeluarkan segala keluh kesahnya.
Dan aku adalah perempuan yang lemah,
susah untuk mengungkapkan keluh kesahnya.
Bingung bagaimana caranya.
Pahamilah perempuan.
Dia cemburu karena ingin jadi yang terbaik,
dia diam karena ingin dimengerti,
dan dia tersenyum karena mencintaimu.
Bahwa serapuh apa pun perasaan perempuan,
ia harus tetap menjadi kuat.
Ia harus tetap terlihat kuat.
Karena tidak ada orang lain yang bisa membuatnya terlihat kuat
Selain dirinya sendiri.
Seorang perempuan mampu memahami laki-laki
bahkan ketika laki-laki itu diam.
Namun laki-laki tidak akan mampu memahami perempuan
sekalipun perempuan itu bicara.
Perempuan mungkin mudah memaafkan lalu memberi kesempatan yang sama.
Namun, setelah hatinya terluka, semuanya tak akan lagi sama.
Tak akan lagi seperti semula.
Meski dia tidak akan membalas hal buruk apa pun yang dilakukan kepadanya.
Perempuan selalu berhasil menyembunyikan rasa cintanya,
tapi kebanyakan selalu gagal menutupi rasa cemburunya.
Saat marah,
perempuan selalu mengucapkan kata-kata
yang berbanding terbalik dengan keinginannya.
Berhentilah mencari laki-laki untuk membuatmu bahagia.
Mulailah menjadi perempuan bahagia yang dicari laki-laki.
Demikianlah perempuan.
Dia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil
dan ia lupa kekejamannya sendiri kepada orang lain padahal begitu besarnya.
No comments