Hati yang selesai ialah hati seorang pendekar,
hati yang telah mampu mengendalikan hawa nafsu
dan hati yang selalu menjaga dari sifat sombong, iri, maupun dengki.
Jika nanti mataku sudah tertutup, napasku sudah berhenti,
Berarti tugasku membuat tertawa dan tersenyum sudah selesai.
Terima kasih,
aku sudah menyelesaikan tugasku untuk menghiburmu.
Nyatanya ada sesuatu yang tak berakhir meski telah berhenti.
Kadang “selesai” juga tak selalu bermakna benar-benar selesai.
Hidup mirip dengan sekolah.
Ketika badai datang, itu tandanya sedang ulangan umum.
Begitu selesai, kita naik kelas.
Kita sudah selesai.
Jalan itu sudah bersimpang.
Kapal sudah menepi.
Hari-hari lalu biarlah terlewat.
Jangan memaksakan tinggal untuk hal-hal yang selayaknya pergi.
Lebih baik ribut lalu semua selesai,
daripada diam menyimpan masalah.
Ganjil dianggap antitesis dari genap,
dan genap seakan-akan sama dengan sebuah pencapaian,
lengkap, penuh, selesai.
Sesuatu akan terlihat tidak mungkin
sampai semuanya selesai.
Aku mencintaimu.
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu.
Pekerjaan-pekerjaan kecil yang selesai dilakukan,
lebih baik daripada rencana-rencana besar yang hanya didiskusikan.
Tuhan, kini tugasku sudah selesai.
Aku serahkan ia kepada yang lebih mengerti dan membuatnya bahagia.
Lindungi dia, Tuhan.
Ketika penjagaanku sudah tak bisa lagi sampai kepadanya.
Kuatkan aku, Tuhan.
Aku hanya ingin melihatnya bahagia, meski tanpa aku.
Dan kini aku sudah ikhlas melepasnya.
Jika diriku sudah menghilang tanpa kabar,
berarti tugasku sudah selesai untuk membuatmu tersenyum.
Bukan karena ku tak mampu, tapi kamu yang tidak setuju.
Jika salah, perbaiki.
Jika gagal, coba lagi.
Tapi jika kamu menyerah, semuanya selesai.
Jangan seperti mi instan,
hanya direbus selesai.
Cobalah menjadi rendang
yang butuh proses lama hingga menjadi sebuah yang istimewa.
Dan akhirnya,
selalu ada batas untuk setiap perjalanan.
Selalu ada kata selesai, untuk setiap yang dimulai.
Sekarang sudah tidak lagi sama, karena kita sudah selesai.
Suatu hari rasa ini akan hilang dengan sendirinya.
Kamu versi terbaik dari yang pernah hadir.
Sekarang aku sudah selesai dengan semuanya,
doa-doa yang dulu tidak pernah bosan aku langitkan
kini dengan terpaksa harus kutiadakan.
Seperti halnya denganmu yang memutuskan untuk tidak bersamaku lagi.
Denganmu aku cukup dan tanpamu aku juga harus tetap hidup.
Suatu saat, peran saya saat ini akan selesai.
Segala puisi yang saya tulis juga akan usai.
Karena isinya hanya perihal kita yang tak sampai.
Aku hanyalah payungmu di kala hujan.
Jika nanti pelangi yang kau inginkan telah datang, pergilah.
Tugasku sudah selesai.
No comments