Hati yang selesai ialah hati seorang pendekar,
hati yang telah mampu mengendalikan hawa nafsu
dan hati yang selalu menjaga dari sifat sombong, iri, maupun dengki.
Jika nanti mataku sudah tertutup, napasku sudah berhenti,
Berarti tugasku membuat tertawa dan tersenyum sudah selesai.
Terima kasih,
aku sudah menyelesaikan tugasku untuk menghiburmu.
Nyatanya ada sesuatu yang tak berakhir meski telah berhenti.
Kadang “selesai” juga tak selalu bermakna benar-benar selesai.
Hidup mirip dengan sekolah.
Ketika badai datang, itu tandanya sedang ulangan umum.
Begitu selesai, kita naik kelas.