Keadilan jadi barang sukar,

ketika hukum hanya tegak pada yang bayar.

 

Betapa pun tajam pedang keadilan,

ia tidak memenggal kepala orang yang tidak bersalah.

 

Jika rasa keadilan bahkan telah dikorupsi,

maka hukum serupa khayal bagi akal.

 

Berani menegakkan keadilan walaupun mengenai diri sendiri,

adalah puncak segala keberanian.

 

Saat hukum terbelit begitu mudah,

langit keadilan runtuh menimpa si lemah.  

 

Ada yang kasmaran, ada pula yang dikecewakan.

Hidup ini mungkin bukan tentang keadilan,

tetapi tentang bagaimana kita merayakan perasaan.

 

Jika hukum diibaratkan kapal, etika adalah samudranya.

Jika samudra etikanya kering, kapal hukum tak akan pernah berlayar

mencapai pulau keadilan.

 

Hukum alam itu adil,

siapa pun yang menyakiti suatu saat akan tersakiti.

 

Bentuk ketidakadilan yang paling buruk adalah

keadilan yang pura-pura.

 

Jangan bilang dunia ini kejam dan dunia ini tidak adil.

Karena kekejaman dan keadilan itu

tergantung bagaimana cara kita memilih jalan di persimpangan.

 

Tidak semua orang baik akan diperlakukan dengan baik juga.

Kadang hidup memang tidak adil.

Terbiasalah.

 

Kekuatan yang kita miliki mungkinlah tidak sebanding dengan ketidakadilan yang ada,

tapi satu hal yang pasti; Tuhan tahu bahwa kita sudah berusaha melawannya.

 

Berani menegakkan keadilan walaupun mengenai diri sendiri,

adalah puncak dari segala keberanian.

 

Konsep tentang keadilan memang sanggup diucapkan semua orang,

semuanya akan kesulitan (bahkan tidak mampu) jika harus melakukannya.

 

Saat hukum terbelit begitu mudah,

langit keadilan runtuh menimpa si lemah.

 

Pada dasarnya keadilan yang hakiki hanya bisa kita peroleh setelah kematian.

Namun sebagai gantinya, di dunia ini kita memiliki hukum.

 

Keadilan tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi dalam ruang sidang.

Keadilan adalah apa yang keluar dari ruang sidang itu.

 

Keadilan menuntut agar kita jangan mencapai tujuan-tujuan hidup

dengan melanggar hak orang lain.

Semua itu perlu diimbangi oleh sikap yang menghormati keutamaan.

 

Keadilan bukan tentang siapa yang benar,

melainkan tentang apa yang benar.

 

Terkadang lebih mudah mencari siapa yang akan dipersalahkan

daripada mengakui kesalahan.

Itulah kenapa keadilan tak pernah adil.