Tidak ada orang waras manapun,
yang tidak punya ketakutan terhadap apapun.
Janganlah takut jatuh,
karena yang tak pernah memanjatlah yang tak pernah jatuh.
Jangan takut gagal,
karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang yang tidak pernah mencoba melangkah.
Jangan takut salah,
karena dengan kesalahan yang pertama
kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar
pada langkah yang kedua.
Kita lebih sering takut daripada terluka,
kita lebih menderita dalam imajinasi daripada kenyataan.
Aku jadi takut dengan setiap perkenalan.
Takut terlalu rapat.
Takut terlalu dekat.
Takut terlalu erat.
Akhirnya dikecewakan dan dilupakan.
Nyatanya aku tidak takut jatuh cinta.
Yang kutakuti adalah orang yang telah kucintai dengan begitu penuh,
ternyata mencintaiku hanya separuh.
Kalau kau percaya seleksi alam itu ada,
harusnya tidak perlu takut ditinggalkan.
Tidak perlu takut dilepaskan dan dilupakan.
Setiap ada yang pergi akan selalu ada yang datang.
Orang boleh menodong senapan,
tapi kalian punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar.
Tidak perlu takut.
Tunjukkan saja warna-warnimu yang sesungguhnya.
Bahkan, lukisan terbaik sedunia pun mempunyai pembenci dan pengkritik.
Jadikan rasa takut sebagai senjata untuk berhati-hati.
Bukan alasan untuk berhenti melangkah.
Jangan takut berjalan lambat,
takutlah jika hanya berdiri diam.
Sering kali, pikiran tentang ketakutan itu sendiri
lebih besar daripada apa yang kita takuti.
Jangan takut untuk memutuskan hubungan dengan orang-orang yang merugikan kamu.
Kamu harus berada di antara orang-orang yang dapat membangunmu
menjadi manusia yang lebih baik.
Jangan takut mengakui bahwa diri kita tidak sempurna,
Karena ketidaksempurnaan inilah yang membuat kita
bisa belajar lebih baik dalam kepribadian.
Bukanlah kesulitan yang membuat kita takut,
tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit.
Takut melangkah itu biasa.
Jangan biarkan ketakutan menghentikan langkah.
Hanya ada satu hal yang membuat mimpi tak mungkin diraih:
perasaan takut gagal.
Keberanian bukan berarti tidak memiliki rasa takut,
tetapi keputusan untuk melakukan hal lain yang lebih penting dari rasa takut.
Beberapa orang lebih dulu diberi rasa takut memulai untuk menghadapi.
Padahal tidak semua kesempatan datang untuk kesekian kali.
Jika ia saja tak punyai rasa takut kehilangan atas kepemilikanmu.
Maka lakukan yang sama, mencintai dengan rasa takut tak pernah mendewasakan.
Semakin dewasa, semakin takut jika banyak bicara kepada manusia.
Lebih memilih untuk menyimpan segala cerita juga isi kepala sendiri.
Sebab mencari telinga yang tepat saat ini,
bagai mencari jarum dalam tumpukan jerami.
No comments