Abu Bakar Ash Shiddiq:
Jadilah seperti pohon yang tumbuh dan berbuah lebat.
Dilempar dengan batu, tetapi membalasnya dengan buah.
Jangan mengeluh.
Siapa yang menjauhkan diri dari sifat suka mengeluh
maka berarti ia mengundang kebahagiaan.
Salah satu dosa terburuk adalah
seseorang yang menganggap remeh dosanya.
Aku hanyalah manusia biasa dan aku bukanlah manusia terbaik di antara kamu.
Apabila kalian lihat perbuatanku benar maka ikutilah aku,
tapi bila kalian melihat perbuatanku salah maka betulkanlah.
Orang yang masuk kubur tanpa membawa bekal,
bagaikan mengarungi lautan tanpa kapal.
Memang sulit untuk bersabar,
tapi menyia-nyiakan pahala dari sebuah kesabaran itu jauh lebih buruk.
Jika nasihat yang baik tidak memberikan pengaruh bagi perubahan seseorang,
maka ketahuilah bahwa hatinya itu kosong.
Bersedia menderita demi menghilangkan penderitaan orang lain
adalah intisari dari kemurahan hati.
Ali bin Abi Thalib:
Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup
dan yang paling pahit adalah berharap pada manusia.
Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun.
Karena yang menyukaimu tidak butuh itu,
dan yang membencimu tidak percaya itu.
Jadilah seperti bunga
yang memberikan keharuman bahkan kepada tangan yang telah merusaknya.
Telanlah amarahmu
sebab kau tidak pernah menemukan minuman
yang dapat meninggalkan rasa lebih manis daripada itu.
Jangan menasihati orang bodoh karena dia akan membencimu,
nasihatilah orang berakal karena dia akan mencintaimu.
Janganlah engkau mengucapkan perkataan
yang engkau sendiri tidak suka mendengarnya
jika orang lain mengucapkannya kepadamu.
Yakinlah ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran (yang kau jalani),
yang akan membuatmu terpana
hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit.
Kepanikan adalah separuh penyakit.
Ketenangan adalah separuh obat
dan kesabaran adalah permulaan kesembuhan.
Jangan sekali-kali merasa malu memberi walaupun sedikit,
sebab tidak memberi sama sekali pasti lebih sedikit nilainya.
Aku tidak sebaik yang kau ucapkan,
tapi aku juga tidak seburuk yang terlintas di hatimu.
Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik.
Berikan ribuan kesempatan bagi lawan untuk menjadi kawan.
Tapi jangan berikan satu kesempatan pun bagi kawan untuk menjadi lawan.
Jika ada kata-kata yang melukai hati,
menunduklah dan biarkan ia melewatimu.
Jangan dimasukkan hati agar tidak lelah hatimu.
Barangsiapa menyalakan api fitnah
maka dia sendiri yang akan menjadi bahan bakarnya.
Lidah orang yang berakal ada di belakang hatinya.
Sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya.
Dosa yang membuatmu sedih dan menyesal
itu lebih disukai Allah
Daripada perbuatan baik yang membuatmu sombong.
Ada dua cara untuk menjalani hidup yang menyenangkan.
Entah itu di dalam hati seseorang ataukah dalam doa seseorang.
Seorang teman sejati adalah
dia yang memberi nasihat ketika melihat kesalahanmu
dan dia yang membelamu saat kamu tiada.
Umar bin Khattab:
Orang yang tidak menguasai matanya,
hatinya tidak ada harganya.
Aku tidak peduli atas keadaan susah atau senangku.
Karena ku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku.
Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku
tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku.
Hatiku tenang karena mengetahui
bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku,
dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.
Semua ada waktunya.
Jangan membandingkan hidupmu dengan orang lain.
Matahari dan bulan bersinar saat waktunya tiba.
Penyesalan tidak pernah mengubah masa lalu.
Kecemasan tidak pernah mengubah masa depan.
Utsman bin Affan:
Buatlah tujuan untuk hidup,
kemudian gunakan segenap kekuatan untuk mencapainya,
kamu pasti berhasil.
Tergelincirnya lidah
itu lebih berbahaya
Daripada tergelincirnya kaki.
Di antara para pendosa yang paling buruk adalah
dia yang meluangkan waktunya untuk membahas kesalahan orang lain.
Cukuplah bagimu bahwa orang yang iri terhadapmu
merasa tertekan pada saat senangmu.
Tanpa ilmu, amal tak ada gunanya.
Sedangkan ilmu tanpa amal adalah hal yang sia-sia.
Abdurrahman bin Auf:
Kami pernah diuji dengan kesusahan dan kami mampu bersabar.
Namun ketika kamu diuji dengan kesenangan, kami tidak mampu bersabar.
No comments