Berniaga atau berdagang adalah cara mencari rezeki yang dicontohkan Rasulullah SAW dalam agama Islam. Namun, sebenernya bukan Rasulullah saja lho yang pandai berdagang. Bangsa Cina juga dikenal sebagai ahli berdagang sejak ratusan bahkan ribuan tahun silam. Jadi, gak heran deh kalau sampai sekarang sebagian masyarakat keturunan Cina masih dikenal sebagai pedagang ulung di tanah air.
Penasaran gak sih sama rahasia dagang orang Cina yang bikin mereka cepat kaya?
Kalau penasaran, simak dulu ulasan berikut ini supaya makin paham dan bisa meneladaninya!
Menjaga Kualitas Produk yang Dijual
Hal penting yang diperhatiin sama orang Cina waktu dagang adalah kualitas produk. Gak ada ceritanya deh nyajiin produk yang udah rusak atau tidak segar untuk para pelanggan. Karena pelanggan yang kapok biasanya gak akan balik lagi dan malah beralih ke kompetitor. Daripada ambil risiko dengan menjual produk tak segar yang harganya miring, mendingan nyiapin produk yang kualitasnya terjamin dan pasti disukai pelanggan.
Untung Sedikit Gak Jadi Masalah
Kenapa sih barang-barang dagangan orang Cina bisa dibanderol lebih murah daripada pedagang lainnya?
Tentu saja karena prinsip untung sedikit gak jadi masalah. Bagi orang Cina, untung sedikit emang bukan masalah asalkan pelanggan lamanya loyal dan pelanggan baru selalu berdatangan. Biarpun untung cuma sedikit, kalau pelanggannya banyak kan lama-lama untungnya akan semakin besar.
Oh, iya. Orang Cina juga pantang tuh ngomong, “kita jualan gak ambil untung kok, Pak/ Bu.”
Terus kalo gak ngambil untung yang ngapain dagang woy. Mendingan molor aja di rumah. Kalimat kaya gitu bisa diganti dengan yang lebih wajar, misalnya:
“Toko kita ambil untung dikit aja kok, Pak/ Bu. Supaya banyak langganan. Boleh deh dicek harganya di toko sebelah.”
Konsisten dan Disiplin, Gak Buka Toko Semaunya
Keunggulan lain yang ditampilkan etnis Cina ketika berdagang adalah konsistensi dan kedisplinan. Mereka biasanya akan buka toko pada jam yang sama setiap hari. Selain itu, hari liburnya juga sudah diatur supaya gak bikin pelanggan kecewa karena dateng ke toko tapi tokonya malah tutup. Menjelang libur hari raya, biasanya orang Cina juga udah ngasih pengumuman kapan tokonya mulai libur dan buka lagi. Nah, konsistensi ini yang bikin pelanggan jadi betah karena gak di-PHP-in.
Gak Ada yang Namanya Harga Temen
Harga temen tuh bukan prinsip dagang orang Cina banget. Jadi, jangan coba-coba minta harga temen karena merasa deket, ya. Pedagang Cina biasanya memberlakukan harga yang sama untuk semua pelanggan, kecuali untuk pelanggan yang bener-bener loyal dan selalu beli barang dalam kuantitas banyak. Barang yang dibeli secara grosir bisa dihitung dengan harga lebih murah karena jumlahnya jauh lebih banyak daripada membeli secara eceran.
Berniat Baik Membereskan Urusan Utang
Orang-orang Cina yang berprofesi sebagai pedagang pada umumnya pantang kabur meninggalkan setumpuk utang. Bagi mereka, berdagang adalah mata pencaharian utama yang harus berlangsung dalam jangka panjang. Masalah sangkutan utang memang tak jarang terjadi. Namun, biasanya mereka berniat baik membereskan urusan tersebut meskipun membutuhkan waktu lama. Sehingga mereka bisa melanjutkan aktivitas berdagang dengan lancar setelah semua utang dibayar lunas.
Pelit kepada Diri Sendiri
Pedagang Cina yang membangun bisnis dari nol pasti udah ngerasain jatuh bangun selama berbisnis. Pengalaman tersebut bikin mayoritas orang Cina yang berdagang jadi pelit sama diri sendiri. Maksudnya, keuntungan bisnis gak akan dipake gitu aja untuk hidup hedon. Makanya hampir gak ada pedagang Cina yang sukses dan outfit-nya puluhan juta mirip gaya hidup selebriti atau selebgram.
Pasti sebagian keuntungannya diputer untuk menambah modal bisnis. Jadi, gak ada deh tuh istilah modal abis, barang juga abis. Menyisihkan sebagian keuntungan untuk menambah modal bikin bisnis orang Cina jadi semakin besar seiring dengan berjalannya waktu.
Melibatkan Anak-anaknya Sejak Kecil
Pernah liat anak kecil atau anak remaja etnis Cina yang ikut berjualan di toko orang tuanya?
Bukan rahasia lagi kalau pedagang Cina biasanya memang melibatkan anak-anaknya untuk belajar berdagang sejak kecil. Kebiasaan itu bisa dimulai dari hal-hal sederhana, misalnya mengambil barang pesanan pelanggan atau memberikan uang kembalian. Pelajaran-pelajaran tentang teknik berdagang akan terus diberikan seiring dengan bertambahnya usia sang anak. Hingga akhirnya anak-anak tersebut menguasai alur perdagangan dan sistem keuangan bisnis orang tuanya dengan baik.
Jadi, anak-anak Cina yang sudah terbiasa dengan bisnis orang tuanya sejak kecil tentu tak akan kagok jika harus meneruskan bisnis tersebut. Di antara beberapa anak dalam satu keluarga, biasanya ada satu yang tertarik melanjutkan bisnis orang tua saat dewasa.
Sebenarnya bukan hanya orang Cina kok yang bisa jadi pedagang sukses hingga bisnisnya bertahan dari generasi ke generasi. Siapa pun bisa melakukannya bila berhasil meneladani prinsip dagang orang Cina secara konsisten.
Gak Ada yang Namanya Harga Temen, mungkin ini ya yang membedakan..
ReplyDeletekadang memang ada rasa ga enak
Betul, Pak. Karena kadang-kadang yang dikasih harga temen malah suka gak tau diri
Delete