Membahas tentang sinetron Si Doel Anak Sekolahan tentu tak lengkap tanpa menyebut Sarah Van Heus. Karakter yang diperankan oleh Cornelia Agatha tersebut memang sangat fenomenal. Siapa sih yang gak inget dengan gadis kaya yang rendah hati, setia, royal, dan jatuh cinta sama anak kampung macam Doel?
Karakter Sarah sudah melekat kuat di ingatan sejak saya masih TK. Pokoknya ya keren aja deh si Sarah itu, mobilnya ganti-ganti dan gak pernah keliatan marah di season satu dan dua. Kata guru Bahasa Indonesia saya di SMU, ada dua jenis karakter dalam setiap cerita, yaitu karakter pipih dan karakter bulat. Karakter pipih hanya ditampilkan dari satu sisi aja, yang baik ya baik banget sampe jadi bego (kayak Inayah gitu deh), sementara yang jahat ya jahat banget sampe pengen tampol kalo ketemu. Berbeda dengan karakter pipih, Sarah justru dikembangkan jadi karakter bulat yang punya sisi baik dan sisi buruk tersendiri.
Mencuri Perhatian Sejak Episode Pertama
Adegan pertama Sarah di sinetron Si Doel Anak Sekolahan yaitu ketika mobilnya gak sengaja nabrak oplet Si Doel. Waktu itu Aty, temennya Sarah (diperankan oleh Rina Gunawan) udah mulai ngegas sama Doel dan Mandra. Tapi Sarah malah melongo semacam terpesona sama Doel. Dari situ adegan terus berlanjut deh, sampai Sarah ketemu lagi sama Doel di rumah Hans (diperankan oleh Adam Jagwani) terus dua-duanya jadi tersipu malu karena warna baju yang samaan.
Cerita terus berlanjut hingga Sarah mulai kenal dengan keluarga Doel. Sarah keliatan sebagai pribadi yang humble. Gak ada tuh cerita Sarah merasa jijik saat main ke rumah Doel. Nyak dan Babenya Doel (diperankan oleh Aminah Cendrakasih dan Benyamin Sueb) juga welcome banget sama Sarah. Mereka ngerasa amazing aja gitu ada anak blasteran yang cakep dan kaya mau deket-deket sama keluarga mereka. Pokoknya Sarah jadi karakter yang sempurna dan idaman banget di season satu.
Menjadikan Doel dan Keluarganya Sebagai Bahan Skripsi
Doel marah besar waktu dia tau kalau Sarah menjadikan dia sekeluarga sebagai bahan skripsi. Nah, di sini sih Sarah mulai menampilkan karakter bulat, bukan yang baik-baik aja tapi ada sisi manusiawi. Sebenernya Sarah bikin Doel jadi bahan skripsi karena memang tertarik sama si Doel (kalo belum bisa dibilang jatuh cinta). Di sisi lain, kayaknya Sarah juga mikir kenapa keunikan keluarga Doel nggak dieksplorasi sebagai bahan skripsi daripada dia harus jauh-jauh ngulik soal Papua. Sayangnya, Doel salah pengertian dan nganggep Sarah cuma manfaatin dia. Doel juga tersinggung kan waktu tau kalau ternyata Sarah yang membeli tanah Babe. Ah, si Doel emang baperan woy.
Mulai Ngambekan setelah Kenal Zaenab
Waktu kecil saya gak suka banget sama karakter Zaenab. Soalnya dia muncul gitu aja (waktu itu karena diajak Atun ke rumah) dan jadi pengganggu romansa Doel dan Sarah. Sejak ada Zaenab, Doel jadi mulai keliatan ragu-ragu ke Sarah. Sehingga Sarah pun jadi mulai baperan dan ngambekan. Ngambeknya masih wajar kok. Namanya juga cewek ya, mana mau sih tersaingi sama cewek lain.
Salah satu puncak ngambek Sarah di season dua yaitu ketika Sarah memutuskan menjauhi Doel dan keluarganya. Sarah nginep beberapa hari di rumah Tante Silvi untuk menenangkan diri. Ketika Doel nyamperin Sarah ke rumah Tante Silvi untuk minta maaf, akhirnya Sarah luluh dan mau berbaikan lagi sama Doel. Nah, tipikal mayoritas cewek yang suka dirayu gitu deh.
Perubahan Karakter Waktu Tahu Papanya Punya Istri Lain
Momen perubahan karakter Sarah yang paling drastis terjadi saat dia mengetahui kalau papanya (diperankan oleh Ami Priyono) punya istri selain mamanya (diperankan oleh Ratih Marini). Kepercayaan Sarah terhadap laki-laki agak memudar, Sarah pun jadi suka ngegas sama Doel. Hal tersebut diperparah oleh stigma lelaki Betawi yang sering punya istri lebih dari satu. Apalagi ada Zaenab yang jadi saingan berat Sarah.
Duh, konflik batin Sarah semakin besar sampai menunjukkan sisi buruknya secara terang-terangan. Sayangnya, RCTI gak pernah berhasil memutar tayangan ulang Si Doel Anak Sekolahan season 5. Karena hak tayang perdananya dimiliki Indosiar dan Indosiar bilang kalau file-nya hilang. Padahal menurut saya season 5 itu penting banget karena sangat menggambarkan perubahan karakter Sarah. Penonton yang sama sekali nggak pernah nonton season 5 bakal bingung dengan sikap nyebelin Sarah di season 6 dan seterusnya.
Memutuskan untuk Pergi Karena Kecewa Berat
Setelah menikah sama Doel, Sarah jadi sosok yang sangat manja dan haus perhatian, terutama saat hamil. Sarah juga sempet bertingkah nyebelin banget dengan ngajak Doel ke rumah Zaenab, tapi ngebatalin sepihak dan nuduh kalau Doel jadi bete karena gak bisa ketemu Zaenab. Iya, karakter Sarah emang senyebelin itu. Tapi dia sangat manusiawi karena memutuskan pergi saat tau Doel gak jujur karena nolongin Zaenab. Cukup wajar sih kalau wanita ngambek terus ngabur, apalagi kondisi hormonnya sedang gak stabil karena hamil. Cerita jadi makin nyebelin karena Doel sok pasrah dan nggak berusaha nyari Sarah ke Belanda. Padahal Doel punya cukup power dan materi untuk nyusul ke Belanda kok kalau dia emang niat minta maaf.
Kembali Sebagai Sosok Sarah yang Menyenangkan
Empat belas tahun pergi dari kehidupan Doel, Sarah akhirnya kembali sebagai sosok yang menyenangkan. Adegan pertemuan Sarah dan Doel di Museum Tropen Belanda itu memorable banget sih. Sarah cuma mau nunjukkin kalau dia masih sayang sama Doel dan mau ngenalin Doel sama anaknya. Sarah menjadi sosok wanita kuat karena berhasil membesarkan anak sendirian di negeri orang selama beberapa belas tahun. Dalam Si Doel The Movie, Sarah selalu berusaha meyakinkan Doel kecil untuk tidak membenci papanya dan Ibu Zaenab. Chemistry antara Sarah dan Doel kecil (diperankan oleh Rey Bong) juga dapet banget kok, kayak ibu dan anak beneran. Di sela-sela syuting, Doel kecil juga nemplok terus sama Mama Sarah, super akrab.
Bukan sekadar membuka luka lama, Sarah rupanya ingin bersikap tegas soal hubungannya dengan Doel. Sarah memutuskan meminta cerai dan melepas Doel untuk Zaenab, wanita yang sudah lama menjadi rival sekaligus temannya. Sosok Sarah juga keren banget di Si Doel The Movie 2, waktu dia datang ke rumah Doel dan berbicara dengan Zaenab. Tatapan mata Zaenab penuh kebencian kepada Sarah, bahkan Zaenab tidak mau memandang mata Sarah secara langsung. Tapi Sarah justru kebalikannya. Dia bisa berbicara dengan tenang, meyakinkan Zaenab kalau Sarah akan mengorbankan cintanya dan melepas Doel untuk Zaenab. Sumpah ya saya gak rela banget sih setelah tau Sarah akhirnya bercerai dengan Doel. Pengorbanan Sarah untuk Doel dan keluarganya sudah terlalu banyak, terlepas dari karakter buruk Sarah sebagai manusia biasa.
Terlepas dari semua kekurangannya, Sarah selalu menjadi salah satu karakter sinetron favorit saya. Sarah menunjukkan kalau wanita berkarakter baik juga bisa ngambek, marah, dan pergi. Sebenarnya Sarah hanya berusaha mempertahankan apa yang sudah jadi miliknya. Meskipun pada akhirnya tetap harus Sarah yang mengalah, merelakan orang yang dicintai untuk dimiliki Zaenab.
Dear Kak Lia, terima kasih sudah memberi nyawa dan merawat sosok Sarah selama 27 tahun. Zaenab boleh menang karena Doel adalah dunianya. Namun, sosok Sarah akan selalu hidup di hati banyak orang dengan segala ketulusannya.
Suka
ReplyDeletekeren,baru taun ini sya nonton serinya dan the movie. ternyata sekeren itu filmnya. Baru sadarnya di umur 32 tahun
ReplyDeleteBetul, Kak. Memang keren karena alur ceritanya terasa realistis. Aku malah belum nonton seriesnya nih :D
DeleteTerima kasih sudah mampir ke blog-ku ya, Kak