Animo masyarakat
terhadap kelanjutan film Si Doel memang masih sangat besar. Saya termasuk salah
satu yang penasaran dengan akhir kisah cinta segitiga Doel, Sarah, dan Zaenab.
Selain itu, aspek nostalgia yang kuat memang bikin film ini selalu ngangenin
dan menarik untuk ditonton.
Nah,
saya juga gak mau ketinggalan menyaksikan film Si Doel The Movie 2 yang tayang
perdana tanggal 4 Juni 2019. Banyak elemen menarik dalam sekuel kali ini.
Pokoknya tak kalah istimewa dibandingkan Si Doel The Movie 1.
Tak Perlu Khawatir Bila Belum Nonton Si Doel The Movie 1
Lupakan
alasan enggan nonton Si Doel The Movie 2 karena belum nonton film pertamanya.
Karena ada ringkasan cerita Si Doel The Movie 1 di awal tayangan Si Doel The
Movie 2. Ringkasan tersebut dijamin membuat Anda paham jalan cerita sebelumnya.
Apalagi bila Anda termasuk penonton setia sinetron Si Doel dari season 1
hingga Si Doel Anak Pinggiran. Yang paling bikin greget pastinya adegan Sarah
memeluk Doel di Bandara Schipol sambil berbisik, “Ceraikan aku ya, Doel”.
Uwuwu.
Mandra Masih Jadi Penyegar Utama
Sama
seperti di Si Doel The Movie 1, Mandra masih menjadi elemen penyegar utama
dalam film ini. Adegan Mandra dan Atun jelas lebih banyak pada Si Doel The
Movie 2 dibandingkan sekuel sebelumnya. Selain itu, ada satu scene lainnya
yang diisi Opie Kumis sebagai pemeran pendukung. Adu peran antara Mandra dan
Opie Kumis terbilang cukup segar meskipun relatif singkat. Selebihnya, ekspresi
dan tutur kata Mandra yang jenaka mampu mengocok perut penonton hingga film
usai.
Si Doel yang Diem-Diem Bae
Dari
dulu karakter si Doel memang begitu, pendiam, ragu-ragu, dan susah mengambil
keputusan. Demikian pula halnya dengan Si Doel The Movie 2. Si Doelnya
diem-diem bae woy. Gak ada action ekstra yang menunjukkan kalau
dia baper sama Sarah atau masih sangat sayang Zaenab. Dialog Doel di film kedua
ini memang lebih panjang dibandingkan film pertama. Namun, gestur dan sikapnya
masih tetap membuat penonton gemes. Plin-plan minta ampun.
Munaroh Jadi Kinclong
Sebenarnya
Si Doel The Movie 2 tidak membahas kisah cinta Mandra. Porsinya sangat sedikit
bila dibandingkan dengan sinetron-sinetronnya yang terdahulu. Kendati demikian,
kali ini Munaroh muncul kembali sebagai sahabat Zaenab. Sosok Munaroh sekarang
keren, jadi kinclong, cuy. Dandanannya tampak seperti ibu-ibu sosialita yang
kece dan rutin pakai skincare.
Lebih
hebatnya lagi, Munaroh juga mengendarai mobil pribadi. Bagian ini nih yang
bikin saya mikir keras. Lah Munaroh kan dulu pacarnya Mandra. Kayaknya sekolah
pun gak tinggi-tinggi amat (bahkan Zaenab dulu digambarkan lebih cerdas karena
kursus Bahasa Perancis). Tapi mengapa akhirnya Munaroh mapan dan digambarkan
sebagai wanita karier?
Jauh
lebih keren daripada Doel yang tukang insinyur tapi cuma jadi teknisi lepas di
pabrik. Roda kehidupan memang berputar, tapi muternya agak kelewatan ya kalau
akhirnya si Doel jadi blangsak. Zaenab juga cuma diceritakan sebagai
penjual kue tradisional saja. Why?
Sudut Pengambilan Gambar Adegan Sarah dan Atun
Adegan
dengan sudut pengambilan gambar paling keren di Si Doel The Movie 2 menurut
saya adalah pertemuan Sarah dan Atun. Mereka bertemu di halaman rumah Doel saat
Sarah “pulang” membawa Dul kecil. Sarah dan Atun berpelukan sambil
cipika-cipiki dengan angle video 360 derajat. Pencahayaannya pun
terkesan sangat dramatis.
Saat
itu saya membayangkan adegan sinetron lebih dari dua puluh tahun lalu. Saat
keluarga Doel biasanya bersuka cita menyambut kedatangan Sarah. Atun yang
biasanya berlari-lari kecil melihat Sarah turun dari mobil. Kini, perasaan
nostalgia tersebut digambarkan kembali melalui pertemuan mereka berdua.
Bedanya, ada Dul kecil dan Abi yang seakan menunjukkan bahwa waktu sudah
berlalu cepat. Karena mereka sudah memiliki generasi penerus yang beranjak
remaja.
Mak Nyak Akhirnya Bertemu Sarah dan Dul Kecil
Awalnya
saya mengira Mak Nyak akan merasa kurang senang saat bertemu Sarah. Ketika
Sarah mencium tangannya dan meminta maaf, Mak Nyak terdiam beberapa saat.
Sampai akhirnya Mak Nyak berkata bahwa ia lega bisa bertemu kembali dengan
Sarah. Pertemuan itu semakin mencair ketika Dul kecil memperkenalkan diri
kepada Mak Nyak.
Di
sisi lain, ada Zaenab yang sudah mengetahui kedatangan Sarah. Zaenab memilih
tetap berada di dapur. Mendengarkan setiap percakapan Mak Nyak, Sarah, Atun,
dan Dul kecil secara cermat sembari terus memarut kelapa. Yes, saat itu
Zaenab sedang membuat arem-arem jamur.
Adegan
Favorit: Zaenab Memarut Kelapa
Pasti
banyak penonton Si Doel The Movie 2 yang memfavoritkan adegan pertemuan Sarah
dan Dul kecil dengan Mak Nyak atau adegan Sarah bertemu Zaenab. Namun, adegan
favorit saya justru berbeda, yaitu Zaenab memarut kelapa. Kala itu
Maudy Koesnaedi berakting tanpa dialog. Durasinya pun cukup lama karena
dipadukan dengan adegan Sarah, Mak Nyak, dan Dul kecil. Di situlah Maudy
Koesnaedi menunjukkan kemahirannya sebagai aktris profesional.
Zaenab
tampak kesal dan hampir menangis. Salah satu yang paling menarik adalah
tampilan urat-urat di dahinya, persis menunjukkan ekspresi orang yang menahan
emosi. Zaenab terus menahan amarah sampai akhirnya parutan kelapa di tangannya
berubah warna dari putih menjadi merah. Jari-jarinya tergores parutan tajam
hingga berdarah-darah. Buat saya pribadi sih ini adalah adegan paling cerdas di
Si Doel The Movie 2. Rano Karno berhasil mengarahkan interpretasi isi hati
Zaenab tanpa dialog. Hanya melalui ekspresi wajah dan gestur tubuh yang
ditampilkan Maudy Koesnaedi.
Dulu,
waktu saya masih piyik, saya team Sarah banget. Pokoknya selalu sebel sama
sosok Zaenab. Setelah saya menonton Si Doel The Movie 1 dan 2, entah kenapa
saya semakin simpati sama Zaenab. Selain karena Maudy Koesnaedi awet muda banget
(halah), karakternya yang klemar-klemer mampu menggambarkan sosok ibu rumah
tangga konvensional yang penuh kesantunan. Tapi saya juga gak rela kalo Doel
bercerai dengan Sarah. Karena pada awalnya Doel yang membuat masalah menjadi
besar. Doel terlalu care sama Zaenab sampai akhirnya Sarah tak bisa
menahan cemburu.
Yang
pasti, seluruh pencinta Si Doel The Movie masih harus bersabar menantikan Si Doel
The Movie 3. Kemungkinan besar semua pertanyaan akan terjawab pada sekuel yang
ketiga. Tentang Zaenab yang diduga sedang hamil atau tentang keputusan cerai
yang diinginkan Sarah. Saya sih dulu pengennya Zaenab mati terus Doel happily
ever after sama Sarah. Sekarang malah agak gak tega sama sosoknya Zaenab
yang nrimo banget. Pokoknya saya gak terima juga kalau Sarah yang harus
berkorban setelah puluhan tahun menyendiri dan menahan cemburu. Ah, sudahlah.
Pusing aku tuh…
No comments