Jam
sepuluh pagi kemarin saya sedang berada di dapur untuk mengambil air minum di
kulkas. Tiba-tiba, ada seorang tetangga yang sudah berdiri di bawah pohon
jambu. Saat itu pohon jambu di depan rumah saya memang sedang berbuah. Buahnya
cukup banyak, manis, besar-besar, dan kali ini tidak berulat. Tetangga yang
sudah ibu-ibu itu lantas berteriak dari posisi berdirinya,
“Bu, saya beli jambunya, ya.”“Ah, gak usah Bu. Ambil aja gih cobain.” Sahut Ibu saya dari dalam rumah.
Saya
hanya diam. Sedikit tersenyum sinis dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke
kamar. Ingin kuberkata kasar, tetapi tak boleh. Saya sih bukan tipe orang yang
pelit dan tidak merelakan satu buah jambu pun untuk orang lain. Sama sekali
tidak. Cuma cara memintanya yang menurut saya aneh.
Terus
menurut ngana, orang waras mana yang tega mengambil uang tetangga hanya untuk
beberapa buah jambu?
Kalau uangnya diambil karena katanya tadi mau beli jambu, pasti muncul omongan-omongan bernada sumbang di kalangan tetangga.“Uh, Ibu X tuh pelit banget. Saya mau nyobain jambunya aja masa mesti beli.”Kalau dilarang membeli dengan alasan buahnya belum matang sempurna, pasti omongannya nanti lain lagi.“Pelit banget tuh Ibu X. Kemarin gue mau ngambil jambunya katanya gak boleh. Belom mateng. Padahal udah pada merah semua tuh di puun.”
Jadi,
secara tak langsung si ibu yang mau jambu itu memang sudah memposisikan si
pemilik pohon jambu untuk merelakan jambunya diambil. Inilah fetakompli.
Apa itu fetakompli?
Fetakompli
berasal dari frasa Bahasa Perancis fait accompli. Istilah tersebut bisa
digunakan untuk mendefinisikan suatu kondisi yang telah diatur oleh seseorang
agar orang lain menyetujui pendapat, ide, atau keputusannya. Fetakompli pertama
kali dideskripsikan oleh Gerard I. Nierenberg untuk menjelaskan tentang proses
negosiasi. Sebenarnya fetakompli memang sering digunakan untuk memenangkan suatu negosiasi. Sayangnya, kini fetakompli malah sering dimanfaatkan sebagai
jalan untuk memuluskan tujuan pribadi. Dengan kata lain, kita bisa menyebutnya sebagai
tindakan mau menang sendiri.
Siapa yang bisa melakukan fetakompli?
Pada
dasarnya, semua orang bisa melakukan fetakompli pada berbagai situasi. Namun,
orang-orang yang memiliki jabatan tinggi cenderung lebih mudah melakukan
fetakompli dan mencapai keberhasilan dari tindakan tersebut. Sebab orang lain
lain kerap memilih untuk mengiyakan si pelaku fetakompli dengan alasan
menghormati atau tunduk terhadap perintah atasan. Misalnya:
“Kalau kamu setuju dengan saya, berarti kamu cerdas. Tapi kalau tidak, berarti ada yang salah dengan dirimu sendiri. Kamu itu pembangkang yang harus dibenahi kalau tidak setuju dengan hal ini.”
Padahal,
keputusan terselubung yang disampaikan dengan balutan fetakompli belum tentu
sepenuhnya benar. Itulah yang menyebabkan fetakompli sering digunakan sebagai
senjata oleh para psikopat atau orang yang mengalami narsistik terselubung.
Disadari atau tidak, orang-orang dengan gangguan psikologis kerap melakukan
fetakompli demi mendapatkan pengakuan positif terhadap tindakannya. Sehingga
orang-orang yang belum menyadari trik fetakompli tersebut akan menganggap si
pelaku sebagai orang yang kuat, benar, bijaksana, dan berkarisma.
Bagaimana cara menghadapi fetakompli?
Tanggapan
yang keliru bisa membuat upaya fetakompli berhasil. Oleh sebab itu, kita harus
cermat menghadapi fetakompli dengan beberapa cara berikut ini:
Jangan
Menghadapinya Sendirian
Menghadapi
fetakompli sendirian bisa membuat posisi kita semakin tersudut. Itulah sebabnya
kita harus lebih waspada menghadapi orang yang kerap melakukan fetakompli.
Usahakan untuk tidak bertemu dengannya sendirian. Semakin banyak orang yang
terlibat, maka semakin kecil pula dominasi seseorang ketika melakukan
fetakompli. Sekelompok orang yang memiliki satu kesepakatan akan lebih mudah
memerangi fetakompli sampai tuntas.
Diam
Tak Bergeming
Salah
satu tujuan fetakompli adalah membuat orang lain panik dan langsung mengambil
tindakan secara terburu-buru. Tujuan tersebut bisa ditepis dengan cara bersikap
santai. Diamlah ketika menghadapi orang yang sedang melakukan fetakompli. Pura-pura
bodoh adalah pilihan terbaik. Sehingga orang yang melakukan fetakompli mungkin
merasa kebingungan melihat reaksi kita yang terbilang minim. Pada kesempatan
tertentu, kita juga bisa melontarkan humor. Seakan-akan bahwa pernyataan
fetakompli yang dikeluarkan orang tersebut bukanlah hal serius.
Merekam
Pembicaraan secara Lengkap
Tak
ada salahnya bila Anda merekam pembicaran ketika orang lain sedang melibatkan kita
dalam situasi fetakompli. Supaya orang-orang lain tahu bahwa kita pernah
dijebak dalam posisi serba salah. Hasil rekaman merupakan alat bukti valid yang
menunjukkan posisi kita sebagai korban intimidasi. Di lain waktu, orang yang
melakukan fetakompli terhadap kita tidak dapat mengingkari perlakuannya jika
ada bukti berupa hasil rekaman.
Membuat
Kesepakatan Baru
Jangan
mau diletakkan dalam situasi serba salah yang membuat kita tak punya pilihan.
Sebaiknya kita mengambil langkah efektif dengan membuat kesepakatan baru.
Sampaikan kepada orang yang melakukan fetakompli bahwa keputusannya tidak
memberikan hasil terbaik. Kita tak perlu takut mengajukan pembuatan kesepakatan
baru demi melindungi hak-hak kita yang bisa dirampas melalui cara fetakompli.
Karena
setiap orang berhak berpendapat dan membela hal-hal yang benar, tidak seorang
pun dari kita yang pantas menjadi korban fetakompli. Apalagi bila fetakompli
tersebut sudah menjurus ke arah yang keliru.
Petakompi adalah bahasa indonesia untuk hal ini ya ??
ReplyDeleteTidak ada bahasa Indonesia yang baku menurut KBBI, Kak. Tapi lazimnya kondisi tersebut memang dikenal dengan istilah fetakompli :)
DeleteJujur kadang membuat kesepakatan baru malah akan membuat orang pelaku fetakompli ini mengulang terus kemauannya jadi saran tersebut kurang efektif karena saya sudah mengalaminya berkali-kali dan berakhir dengan kesepakan baru ini menjadi tidak dihiraukan oleh orang tersebut
ReplyDeleteMemang karakter pelaku fetakompli kayak gitu ya, Kak. Bikin kesepakatan baru seenggaknya bisa mengulur waktu kalo Kakak memang tidak mungkin menyudahi hubungan dengan orang tersebut. Bagaimanapun,menghadapi pelaku fetakompli memang sangat tricky dan butuh kesabaran.
ReplyDeleteTerima kasih sudah mampir ke blogku dan membaca tulisan ini, Kak :)
artikelnya bagus dan sangat membantu. terima kasih kak... :)
ReplyDeleteSama-sama, Kak.
DeleteTerima kasih sudah mampir dan membaca blogku ya :)