Ketika
sekolah dulu, saya paling tidak suka dengan soal pilihan ganda (PG). Karena
pilihannya njelimet dan bobot nilainya kecil. Saya sih mending menyelesaikan
soal-soal esai yang bobot nilainya besar dan bisa dieksplorasi secara bebas. Tapi
setelah dewasa, saya baru sadar kalau soal-soal PG yang pernah saya kerjakan
dulu banyak ngawurnya juga. Sekarang, justru banyak guru yang tidak paham tentang
aturan membuat soal PG yang benar.
Tips
berikut ini berusaha saya tulis serinci mungkin. Tentu saja bukan saya
sumbernya. Semoga bermanfaat bagi para guru atau siapa pun yang membacanya. Guru
itu bukan dewa yang selalu benar. Jadi, tak ada salahnya kan belajar demi
pemahaman yang lebih baik lagi?
Soal PG terdiri dari dua elemen utama.
Soal
PG terdiri dari:
- pernyataan (statement)
- pilihan jawaban (option)
Kalau
bikin soal yang cuma pernyataan doang itu namanya bukan PG, melainkan retorika.
Kalau cuma ada jawabannya doang itu berarti bukan soal. Contoh:
Membuang sampah ke sungai dapat berakibat …. (ini pernyataan)a. sungai menjadi dangkal (a sampai d adalah pilihan jawaban)b. menimbulkan bahaya banjirc. tersebar bibit penyakitd. polusi udara
Harus menggunakan kalimat efektif.
Bikin
soal PG itu gak perlu bertele-tele karena akhirnya cuma bikin pusing. Kalau
soal PG Bahasa Indonesia memang panjang karena biasanya terdiri dari teks
bacaan. Jawabannya juga tidak berdasarkan teori karena bertujuan mengasah
kemampuan penalaran murid. Namun, lain halnya untuk soal-soal PG bidang studi
lain. Kalimat-kalimat yang tak efektif tidak perlu disertakan pada soal PG.
Contoh:Pada tanggal 31 Januari 2018 terjadi fenomena gerhana bulan yang terlihat di langit Indonesia. Fenomena tersebut bisa disaksikan di seluruh pulau-pulau di tanah air menjelang malam hari. Manakah gambar yang menjelaskan letak bulan, bumi, dan matahari pada saat gerhana bulan?a. (gambar 1)b. (gambar 2)c. (gambar 3)d. (gambar 4)
Dua
kalimat pertama pada soal PG tersebut adalah kalimat yang tidak efektif. Karena
soal tetap bisa dijawab hanya dengan soal berupa kalimat ketiga. Contoh soal PG
dengan kalimat efektif yaitu:
Kau memang yang terbaik dari semua sahabatku Bil!Tanda koma (,) tepat diletakkan di antara kata….a. kamu dan memangb. memang dan yangc. semua dan sahabatkud. sahabatku dan Bil
Pilihan jawaban harus homogen dan logis.
Soal
PG harus memiliki pilihan jawaban yang bersifat homogen dan logis. Artinya,
pilihan jawabannya terdiri dari jenis atau sifat yang serupa. Jangan bikin soal
PG yang jawabannya gak nyambung. Yuk, cermati dua contoh soal berikut ini!
Contoh:Tempat perlindungan pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan disebut….a. Taman Nasionalb. Taman Margasatwac. Kebun Rayad. Taman Safari
Membantu wisatawan yang mengalami kesulitan serta menunjukkan sikap simpati kepada para pengunjung merupakan penerapan sapta pesona….a. tertibb. graha wisatac. kenangand. ramah tamah
Contoh
soal PG yang pertama merupakan soal dengan pilihan jawaban yang homogen. Karena
semua pilihan jawabannya mengarah kepada deskripsi yang hampir sama. Sedangkan
soal kedua adalah contoh soal PG yang tidak homogen. Pilihan jawaban “graha
wisata” bukan hanya tidak terdapat pada sapta pesona, tetapi juga tidak sesuai dengan
konteks pernyataan pada soal.
Soal wajib selalu berupa kalimat aktif.
Apa
pun mata pelajarannya, soal PG harus berupa kalimat aktif. Karena kalimat aktif
pasti lebih mudah dimengerti dan tidak menimbulkan kesan ambigu bagi murid. Coba
ingat-ingat dulu soal UN yang pernah kita kerjakan. Seluruh soal yang dibuat
oleh pakar pendidikan tersebut pasti terdiri dari kalimat aktif. Hindari format-format
soal PG seperti:
Berikut ini adalah tumbuhan yang bisa dikembangbiakkan dengan cara stek, kecuali….a. singkongb. manggac. cocor bebekd. tebuYang bukan merupakan tumbuhan berbiji tunggal (monokotil) adalah…a. anggrekb. jagungc. kunyitd. cabai
Membuat variasi soal yang sesuai dengan kondisi terkini (High Order Thinking Skill)
Soal-soal
PG yang berkaitan dengan situasi sosial seperti Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),
sejarah, dan PLBJ (Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta) bisa disesuaikan
dengan kondisi terkini. Sebab kondisi sosial di tanah air maupun internasional
pasti berubah seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu, variasi
soalnya harus lebih kekinian dan menarik.
Jenis
soal yang dikondisikan sesuai kejadian terkini dengan tujuan mengasah kemampuan
analisis dan berpikir siswa dikenal dengan sebutan soal High Order Thinking Skill (HOTS). Bahkan, soal-soal mata pelajaran
lain seperti matematika dan IPA juga bisa dikembangkan sebagai soal HOTS lo.
Bosen kan kalau terus-terusan belajar tentang Pangeran Diponegoro padahal
setiap saat selalu ada sejarah baru yang tercipta?
Contoh:
Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengunjungi Candi Borobudur di Jawa Tengah sebagai wisatawan….a. domestikb. lokalc. mancanegarad. nusantara
Kalimat soal diakhiri 4 tanda titik bila jawabannya ada di akhir kalimat.
Banyak
yang gak menyadari tentang hal yang satu ini. Kalau jawaban soal PG ada di
akhir kalimat, maka kalimat soal harus diakhiri 4 tanda titik. Tiga tanda titik
pertama adalah elipsis untuk menandakan ujaran yang terputus. Sementara itu,
titik terakhir berfungsi untuk mengakhiri kalimat. Coba deh perhatikan contoh
soal berikut ini. Ciyeee, titik aja ada yang merhatiin masa kamu enggak.
Contoh:
Paman membeli rumah mewah secara tunai. Sinonim kata tunai adalah ….a. cicilanb. angsuranc. kontand. kredit
Kalimat soal diawali dengan huruf kecil bila jawabannya ada di awal kalimat.
Kaidah
yang satu ini adalah kebalikan dari soal PG yang jawabannya ada di akhir kalimat.
Jadi, kata pertama pada pernyataan mesti diawali dengan huruf kecil. Sedangkan
untuk soal PG yang jawabannya ada di tengah kalimat, huruf besar pada awal
kalimat patut digunakan seperti biasa.
Contoh:
…merupakan peraturan yang bertujuan untuk membentuk perilaku seseorang sesuai dengan norma-norma yang berlaku.a. normab. disiplinc. teladand. aturan
Kenakalan remaja adalah perbuatan yang dilakukan anak remaja usia…tahun yang berlawanan dengan ketertiban umum.a. 1-5b. 11-16c. 18-22d. 25-30
Kalimat pada pilihan jawaban harus relatif sama panjang.
Jadi
soal PG-nya gak boleh kayak cewek-cewek yang lagi mood swing, ya. Kadang kalimatnya panjang banget, kadang cuma satu
kata. Usahakan agar setiap pilihan jawaban relatif sama panjang. Jika
jawabannya terdiri dari satu kata, maka pilihan jawaban lainnya juga harus satu
kata. Demikian pula halnya kalau jawabannya harus berupa kalimat.
Contoh:
Bit, daun suji, daun pandan, dan wortel digunakan sebagai bahan ....a. pengawet makananb. pelunak dagingc. jamu tradisionald. pewarna makanan
Manfaat bagian pohon karet bagi manusia dan lingkungan adalah ….a. batang untuk bangunan dan getah untuk industri banb. batang untuk bahan membuat kertas dan akar untuk menahan erosic. batang untuk bahan bangunan dan getah untuk bahan karetd. getah untuk bahan ban dan akar untuk menahan erosi
Penggunaan gambar dalam soal PG harus berfungsi.
Biasanya
guru kerap menggunakan gambar sebagai variasi dalam soal PG. Gambar pada soal
PG bisa digunakan sebagai pernyataan atau pilihan jawaban. Namun, gambar yang
disertakan harus benar-benar berfungsi. Artinya, murid tidak akan bisa menjawab
soal PG tanpa gambar tersebut.
Oh
iya, gambarnya jangan lebay dan terlalu warna-warni, ya. Jangan lupa deh kalau
soal-soal ujian itu biasanya difotokopi hitam putih. Biasanya gambar di soal
ujian jadi kurang jelas setelah difotokopi. Kan kzl ya kalau salah menjawab hanya
karena gambar yang bentuknya gak jelas.
Contoh:
Contoh:
Gambar di atas menunjukkan kerusakan alam yang berupa…
a. banjir
b. pencemaran air
c. lahan gundul
d. pencemaran udara
Membuat soal PG yang terdiri dari tabel berisi beberapa pernyataan.
Ada
variasi soal PG yang terdiri dari beberapa pernyataan agar murid memilih
pernyataan yang dianggap benar. Sebaiknya beberapa pernyataan tersebut disusun
pada suatu tabel dan diberi judul tabel yang jelas. Jangan lupa pula untuk
membuat pilihan jawaban secara berurutan berdasarkan nomor pada tabel tersebut.
Contoh:Akibat buruk dari penggunaan obat terlarang pada remaja ditunjukkan oleh nomor….
No. Akibat 1. kurang konsentrasi 2. tidak bertanggung jawab 3. suka memberontak 4. menambah pergaulan
a. 1-2-3b. 1-3-4c. 2-3-4d. 1-2-4
Butir soal PG tidak boleh bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Celakalah
kita kalau butir soal PG dibuat bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Terutama
jika kita ragu-ragu menentukan jawaban pada soal PG sebelumnya. Risiko salah
menjawab akan semakin besar bila ada butir soal yang bergantung pada soal lain.
Kalimat pada soal PG tidak boleh mengarah pada jawaban.
Emangnya
ngana pikir kita lagi main kode-kodean sama gebetan?
Eh,
tapi serius lo, ya. Kalimat-kalimat pada soal PG tidak boleh mengarah pada
jawaban tertentu. Kalimat pada soal PG harus dibuat netral untuk mengasah
kemampuan berpikir murid.
Semua
orang pasti pernah jadi murid. Tapi tidak semuanya bisa menjadi guru. Jadi guru
(yang baik dan benar) itu memang tidak mudah. Bahkan untuk urusan membuat soal
PG sekalipun, masih banyak guru senior yang keliru.
Anda
merasa sudah jadi guru yang benar selama ini?
Sudah
bisa membuat soal-soal PG sesuai dengan kaidah yang berlaku?
Referensi:
Fransisca
Tri Susanti (Guru BK SMA Santa Maria Della Strada)
Panduan
Penulisan Soal Pilihan Ganda – Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG-DEPDIKNAS
Thanks
ReplyDeleteWah.. Bermanfaat sekali infonya, hatur nuhun ya.
ReplyDeleteJazakumullahu Khair!
sama-sama, Kak.
DeleteTerima kasih sudah mampir ke blog ini ya :)