Bertambah
tua itu mutlak. Tetapi menjadi lebih dewasa itu relatif. Tidak semua orang
mengalami perkembangan kedewasaan ketika usianya terus bertambah. Beruntung
sekali jika kita mengenal orang-orang yang usianya lebih tua dan perilakunya
mencerminkan kedewasaan. Apalagi kalau kita menjadi salah satu bagian dalam
hidup mereka. Bersahabat dengan orang-orang yang usianya lebih tua dan matang
sungguh banyak manfaatnya.
Kita Beruntung Mendapatkan Paket Lengkap
Ketika
bersahabat dengan orang yang lebih tua, kita tak cuma mendapatkan sosok teman.
Lebih dari itu, kita bisa menemukan sosok orang tua atau kakak dalam diri
sahabat tersebut. Mereka bisa mendengarkan kita secara lebih seksama
dibandingkan teman seumuran. Pada situasi tertentu, mereka juga bisa memberikan
perlindungan yang sama seperti orang tua kita sendiri. “Paket lengkap” ini tidak
bisa kita dapatkan kalau kita tidak memiliki sahabat yang usianya lebih tua.
Lebih Tulus dan Jujur
Mayoritas
orang dewasa lebih mengutamakan ketulusan dan kejujuran. Persahabatan yang
indah tak melulu diwarnai dengan hal-hal yang sifatnya menyenangkan. Karena
ketulusan dan kejujuran justru penting untuk mempertahankan hubungan baik.
Orang dewasa lebih suka menyampaikan celaan langsung kepada sahabatnya daripada
sang sahabat harus menanggung malu karena dicela orang lain.
Kita Bisa Belajar Banyak dari Mereka
Pengalaman
hidup sahabat yang usianya lebih tua bisa menjadi pembelajaran berharga bagi
kita. Dari sosok mereka, kita dapat belajar menghadapi kekecewaan, pengalaman
pahit, dan hal tak terduga lainnya. Mereka memang bukanlah sosok yang sempurna
dan serba tahu. Namun setidaknya ada hal-hal besar yang sudah mereka lewati
lebih dahulu daripada kita.
Memandang Sesuatu dari Sudut yang Berbeda
Sering
kali kita kesulitan menyelesaikan masalah jika hanya melihat dari satu sisi
saja. Pada saat-saat tersebut, peran sahabat yang lebih tua dalam memberikan
sudut pandang berbeda menjadi sangat penting. Kita bisa memandang suatu masalah
secara lebih luas dengan bantuan sahabat yang lebih tua. Pengalaman hidup yang
jauh lebih banyak membuat sahabat yang lebih tua lebih bijaksana dalam
menyikapi berbagai permasalahan dalam hidup.
Melatih Kita untuk Bersikap Lebih Sopan
Ada
batasan tak kasat mata yang tercipta ketika kita memiliki sahabat yang lebih
tua. Secara tak langsung, kita akan lebih terlatih untuk bersikap sopan dan
menghargai orang lain. Hubungan persahabatan antar generasi memang tak harus
canggung atau kaku. Namun, alangkah lebih baik jika kita tetap bisa menempatkan
diri sebagai sosok muda yang mampu menghormati orang lain.
Kita
juga akan mempelajari banyak hal tentang tata krama secara tidak langsung. Bagaimana
caranya menyapa dan basa-basi dengan orang lain, menghargai setiap pemberian
yang kita terima, dan menunjukkan ketidaksetujuan dengan cara halus. Pembelajaran
tersebut sungguh dibutuhkan oleh generasi milenial supaya tidak tinggi hati
sewaktu berhadapan dengan orang lain.
Memberikan Efek Ketenangan
Hal ini
mungkin tidak dirasakan semua orang yang punya sahabat lebih tua. Namun
ternyata kehadiran sahabat yang lebih tua memang bisa memberikan efek
ketenangan bagi kita. Tak perlu saling berbicara ketika sedang bersama. Kehadiran
sahabat yang lebih tua sudah memberikan efek perlindungan yang istimewa. Kalau
kita memang memiliki hubungan persahabatan spesial, keberadaan mereka di dekat
kita sudah terasa luar biasa.
Sebuah
penelitian menyatakan bahwa orang yang memiliki sahabat lebih tua mempunyai
tingkat stres yang lebih rendah, terutama ketika baru bertemu dengan
sahabatnya. Bersosialisasi dengan sahabat yang lebih tua merupakan suatu bentuk
psikoterapi yang murah dan menyenangkan.
Terhindar dari Hedonisme
Apa
sih yang kita rasakan ketika berkumpul dengan teman-teman seumuran yang sudah
lama tidak bertemu?
Kemungkinan
besar ada rasa iri atau rendah hati dalam diri kita. Semua teman rupanya
menggunakan gadget terbaru yang
harganya di atas 12 juta. Penampilannya sudah “wah”. Pokoknya beda banget deh
dengan zaman sekolah atau kuliah dulu. Akhirnya, kita pun merasa rendah diri
dan ingin mengikuti gaya hidup tersebut. Padahal, perilaku hedonisme tidak
pernah mengenal kata puas.
Kejadian
itu akan berbeda 180 derajat jika kita bersahabat dengan orang yang lebih tua. Bukannya
tak punya uang untuk membeli gadget mahal.
Apa artinya gadget mahal jika
penggunaannya sama saja dengan gadget biasa.
Nyatanya kita tak butuh smartphone
flagship untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Smartphone kelas menengah sudah lebih dari cukup untuk menunjang
kebutuhan kita. Tak perlu ganti smartphone
jika masih berfungsi dan sangat layak pakai.
Mengutamakan Momen, Bukan Foto Instagramable
Bila
bersahabat dengan teman seumuran, kemungkinan besar kita akan sibuk berfoto
ketika bertemu. Foto selfie bisa
puluhan bahkan ratusan. Bahkan kita dan teman-teman tersebut juga akan
menghabiskan banyak waktu untuk mencari tempat instagramable. Short escape ke
tempat-tempat keren tujuannya cuma mengoleksi foto-foto kece ala girls squad.
Kerepotan
demi kerepotan itu tak perlu kita rasakan bersama sahabat yang lebih tua. Orang
yang lebih tua biasanya lebih menghargai momen kebersamaan. Menghargai waktu
berkualitas yang diisi sembari berbicara dari hati ke hati. Tertawa bersama
berjam-jam adalah sesuatu yang mahal. Justru kita yang harus lebih peka
mengabadikan momen. Foto-foto candid bisa
menjelaskan banyak hal dibandingkan foto instagramable
yang sengaja ditata rapi.
Memahami Nasihat dengan Cara yang Menyenangkan
Nasihat
dari sahabat yang lebih tua kerap terasa lebih menyenangkan daripada nasihat
orang tua sendiri. Karena sang sahabat akan berusaha menyampaikannya sesuai
dengan kemampuan kita untuk menerima. Nasihatnya tidak terasa menggurui atau
mengancam seperti kebanyakan nasihat orang tua lainnya. Hal ini bisa membuat
kita melunak dan akhirnya memutuskan untuk mengikuti nasihat tersebut.
Belajar Menghargai Kesehatan
Sahabat
yang usianya lebih tua tetapi kelihatan bugar dan awet muda akan membuat kita
terinspirasi. Sebaliknya, sahabat yang lebih mudah sakit juga menyadarkan kita
bahwa pola hidup sehat itu penting. Kita akan sadar bahwa hidup sehat harus dimulai
sedini mungkin. Tak ada yang bisa bertanggung jawab terhadap kesehatan kita
selain diri sendiri. Tubuh yang sehat akan membuat kita selalu bersemangat dan
bahagia.
Nah,
sekarang aku sudah tahu mengapa aku selalu nyaman bersamamu. Walaupun sepuluh
alasan ini benar-benar tidak mampu mewakili jutaan alasan lainnya yang sudah
kugenggam saat ini. Terima kasih sudah menjadi ibu, sahabat, guru, kakak, dan “teman
berantem” yang baik. Beberapa tahun belakangan ini hidupku lebih berwarna dan
terasa berarti. Lihat kamu saja aku sudah senang. Apalagi kalau kamu tertawa
atau bercakap-cakap di sepertiga malam denganku. Aku masih ingat betul kamu pernah
bilang bahwa aku harus bergaul dengan teman-teman yang seumuran denganku. Tapi
tidak ada salahnya kalau aku lebih nyaman bersama kalian, kan?
Momen-momen
menyenangkan bersama kalian selalu membuatku ingin menciptakan momen baru yang
lebih istimewa. Terima kasih sudah mengajarkanku bagaimana caranya menjadi
dewasa. Kalau nanti kamu baca tulisan ini, mudah-mudahan kamu mau memberikan
tanggapan kepadaku. Oh iya, ada satu lagi. Aku suka lihat kalian memakai jam
tangan. Supaya kalian selalu ingat waktu dan ingat aku.
No comments