Cina kok bisa kaya-kaya gitu, ya.Apa sih rahasianya?
Banyak orang merasa iri dengan kesuksesan bisnis orang
Cina. Ya, masyarakat keturunan etnis Cina memang dikenal sebagai pebisnis
ulung. Anda mungkin jarang bertemu dengan orang Cina yang
mengalami kebangkrutan ketika berbisnis. Usut punya usut, rupanya hal ini bisa
dicapai karena orang Cina memiliki prinsip finansial yang istimewa.
Faktanya, bukan hanya orang Cina saja kok yang berpeluang besar untuk sukses berbisnis. Anda pun bisa mencapai
keberhasilan yang sama bila mau menjalankan prinsip-prinsip bisnis berikut ini:
1. Selalu Menyuguhkan Kualitas Produk Terbaik
Pebisnis beretnis Cina dikenal unggul karena senantiasa
menyuguhkan kualitas produk terbaik. Inilah yang membuat banyak orang terbiasa
mengandalkan bisnis-bisnis orang Cina bila ingin memperoleh kualitas produk
istimewa. Hal ini sebenarnya berkaitan erat dengan prinsip bisnis modern. Persediaan
produk berkualitas sangat penting untuk
menunjang kebutuhan pelanggan. Sehingga pelanggan Anda tidak akan ragu menjadi pelanggan
Saya
jadi ingat hal sederhana yang baru saya ketahui ketika saya kuliah. Saat itu
teman-teman saya mencari tabung DKV untuk menyimpan gulungan kertas. Mata
kuliah gambar teknik waktu itu memang membuat kami berhati-hati menjaga hasil
pekerjaan tangan kami. Teman-teman saya beramai-ramai mengunjungi Pasar Pagi
Mangga Dua ketika mencari tabung tersebut.
Semua
sepakat untuk langsung mencari Toko Sukses, sebuah toko yang menjual berbagai
macam peralatan tulis. Persediaan produknya sangat lengkap dan amat populer.
Sampai-sampai para kompetitor Toko Sukses selalu merekomendasikan toko tersebut
bila pelanggan mencari produk yang terbilang langka. Itu kompetitornya desperate apa gimana ya, gak tau juga
deh. Pokoknya Toko Sukses paling terkenal karena selalu menyajikan produk
orisinal dengan harga kompetitif. Pelanggan tak perlu segan menawar bila
membeli dalam jumlah banyak.
2. Ada Pilihan Produk Lain dengan Kualitas Beragam
Tak
dapat dipungkiri kalau kini banyak pelanggan yang menginginkan produk dengan
harga terjangkau. Sehingga produk-produk kelas dua pun menjadi solusinya. Kalaupun Anda menyiapkan beberapa produk
dengan kualitas berbeda, Anda tentu harus jujur tentang kualitas tersebut. Ada
harga, tentu ada kualitas kan?
Jelaskan
kepada pelanggan bahwa Anda punya beberapa pilihan produk yang harga dan
kualitasnya beragam. Pelanggan pun leluasa memilih produk berdasarkan kebutuhan
dan budget yang dimilikinya.
3. Untung Kecil Tak Jadi Masalah
Prinsip yang satu ini sering diabaikan oleh para pebisnis
modern. Karena pebisnis modern cenderung ingin memperoleh untung besar dalam
waktu singkat. Padahal kebiasaan ini malah membuat pelanggan rentan beralih ke
bisnis kompetitor yang menawarkan harga terjangkau. Alangkah lebih baik bila
Anda hanya mengambil untung kecil dari penjualan produk. Keuntungan yang tak
seberapa bisa berlipat ganda kalau Anda memiliki banyak pelanggan. Bisnis Anda akan populer karena menyuguhkan kualitas dan
harga terbaik.
“Kita kalo sama langganan gak ambil untung gede-gede kok, Ci. Buat langganan mah gak dimahalin. Coba aja cek toko sebelah.”
4. Konsisten Mengelola Bisnis
Bukan rahasia lagi kalau orang Cina dikenal konsisten
mengelola bisnis. Proses pengelolaan bisnis dilakukan dengan waktu yang
teratur. Bahkan tak sedikit pula bisnis yang hanya libur pada hari raya. Hal sederhana ini membuat pelanggan tak kesulitan bila ingin
membeli produk bisnis Anda. Pemesanan produk dalam jumlah banyak pun bisa
dilakukan secara lancar tanpa kendala berarti.
Coba
bayangkan bila pelanggan Anda bolak-balik datang karena toko Anda sering tutup
tanpa alasan jelas. Lama-kelamaan pelanggan tersebut akan malas dan memutuskan
beralih ke kompetitor bisnis Anda. Alangkah lebih baik kalau Anda menetapkan
hari libur yang jelas. Misalnya libur satu minggu sekali pada hari yang sama.
Dengan demikian, para pelanggan setia tak akan kecewa karena sudah tahu hari
libur bisnis Anda.
5. Mengelola Keuntungan Secara Cermat
Keuntungan yang diperoleh dari bisnis sebaiknya tidak
digunakan untuk kebutuhan pribadi saja. Anda harus meneladani prinsip orang
Cina untuk urusan mengelola keuntungan. Biasanya sebagian besar keuntungan
dialokasikan untuk mengembangkan bisnis. Sehingga Anda tidak perlu lagi
menguras isi tabungan demi bisnis. Ini pula yang membuat orang Cina jarang
sekali mengorbankan aset pribadi demi kepentingan bisnis. Keuntungan yang
diperoleh dari bisnis dapat digunakan semaksimal mungkin untuk melakukan
ekspansi secara bertahap.
Salah
seorang saudara saya tidak memiliki pendidikan formal yang tinggi. Saat remaja,
ia bekerja sebagai kuli angkut. Mendorong dan menarik lori berisi barang-barang
milik para pedagang di pasar. Namun, jiwa bisnis ternyata mampu membawanya ke
jenjang kesuksesan yang cemerlang. Bertahun-tahun lamanya ia mengumpulkan modal
hingga bisa menjadi salah satu importir mainan terbesar di kawasan Pasar Pagi
Mangga Dua. Semua orang yang sudah bekerja atau berbisnis di Pasar Pagi Mangga
Dua pasti mengenal sosoknya dengan baik.
6. Jujur Saat Menjalin Kerja Sama
Menjalin kerja sama dengan para pebisnis etnis Cina merupakan keputusan tepat. Sebab orang Cina terbiasa menjalin
kerja sama secara jujur dan terbuka dengan orang lain. Pengelolaan bisnis akan
dilakukan secara transparan sehingga semua pihak memperoleh keuntungan yang
sama. Prinsip ini membuat banyak pebisnis etnis Cina yang berhasil menjalin
kerja sama selama puluhan tahun dengan para rekannya. Selisih kecil itu biasa.
Namun kejujuran dan keterbukaan akan membuat kerja sama bisnis senantiasa
berlangsung lancar.
Prinsip
inilah yang ditunjukkan oleh saudara saya yang menjadi importir mainan
tersebut. Dia memiliki seorang partner kerja sejak masih muda. Segala proses
bisnis dibicarakan dan disepakati secara jelas bersama sang partner. Sehingga
kerja sama bisnis bisa terjalin selama puluhan tahun sampai hubungannya sudah
seperti saudara sendiri.
7. Mewariskan Usaha Secara Turun Temurun
Mewariskan usaha secara turun temurun kepada generasi
penerus bukan dilakukan tanpa tujuan. Orang-orang Cina terbiasa melatih
anak-anaknya sejak kecil untuk terlibat langsung dalam bisnis keluarga.
Pengalaman selama puluhan tahun ini membuat sang generasi penerus sudah beradaptasi
dengan baik untuk urusan bisnis. Sehingga generasi penerus tersebut tidak akan kesulitan menjalankan prinsip-prinsip bisnis yang
sudah diwariskan sang orang tua. Bahkan pelanggan setia pun biasanya berasal
dari generasi turun temurun selama puluhan tahun.
Masih ingat gak salah satu adegan fenomenal di film Laskar Pelangi?Waktu Aling disuruh ayahnya mengambilkan kapur tulis pesanan Ibu guru Muslimah.
Ya
gitu deh kira-kira cara orang-orang Cina mendidik anaknya untuk belajar
berbisnis. Sejak kecil, sudah disuruh ambil barang ini itu dan menghafal semua
harga barang di toko. Selain itu, anak-anak juga diajarkan cara melayani
pelanggan, menyuguhkan minuman untuk tamu, dan menghitung persediaan barang di
gudang. Kalau sudah mulai dewasa, anak-anak juga mulai diberi tanggung jawab
membuat bon pembelian barang, mengurus surat jalan, dan memperkirakan jumlah
barang yang harus dipesan ke supplier.
Begitu seterusnya hingga orang tua yakin mewariskan bisnis kepada salah seorang
anaknya.
Sekarang Anda tentu paham kan bahwa prinsip bisnis ala
Orang Cina tak kalah istimewa dibandingkan prinsip bisnis modern. Jalani prosesnya
dengan baik agar pengalaman bisnis Anda terus bertambah seiring dengan
berjalannya waktu. Jangan ragu meneladani
prinsip-prinsip bisnis ala orang Cina supaya dapat mencapai keberhasilan di
masa mendatang.
No comments