Sebentar lagi hari pangan sedunia lo!
Sudah tahu belum tentang peringatan yang dirayakan oleh
masyarakat sedunia yang satu ini?
Hari pangan sedunia diperingati pada tanggal 16 Oktober
setiap tahun. Peringatan penting ini digagas oleh negara-negara anggota Food and Agriculture Organization (FAO)
pada tahun 1979. Terhitung sejak tahun 1981, peringatan hari pangan sedunia
senantiasa memiliki tema khusus setiap tahunnya. Tema tersebut biasanya
ditentukan berdasarkan topik hangat di bidang pangan yang sedang membutuhkan
perhatian istimewa.
Sudah sepatutnya peringatan hari pangan sedunia dimulai
dari sekolah. Karena sekolah merupakan salah satu sarana pendukung pendidikan
karakter bagi anak. Kalau mau anak-anak tumbuh menjadi generasi penerus yang
peduli terhadap kondisi pangan dunia, tentu saja nilai-nilai penting tentang
pangan harus diajarkan sedini mungkin.
Banyak acara seru yang bisa dilakukan untuk memperingati
hari pangan sedunia di sekolah.
Tujuh kegiatan berikut ini adalah contohnya.
Lomba Memasak
Acara yang satu ini pasti mengasyikkan dan bikin
peringatan hari pangan sedunia jadi lebih meriah. Setiap kelas bisa mengirim
perwakilan peserta lomba memasak, tentu saja disertai pendampingan wali kelas. Tema
masakannya harus berhubungan dengan cita rasa asli nusantara. Karena Indonesia
memiliki variasi makanan yang sangat beraneka ragam dan tak kalah lezat. Mulai
dari resep makanan rumit sampai resep praktis yang hanya butuh beberapa jenis
bahan saja, semua bisa dikreasikan sesuai selera.
Bazar Makanan Tradisional
Siapa sih yang tak tertarik melihat aneka makanan lezat
tersaji di acara bazar hari pangan sedunia?
Yes, hari pangan sedunia
memang momen tepat untuk mempopulerkan aneka makanan tradisional yang selama
ini tak banyak dikenal orang. Jangan cuma kenal fried chicken atau matcha latte
yang hits itu, ya. Ragam makanan
berat dan kue tradisional khas Indonesia ternyata sangat menarik untuk dicoba.
Cara
mengajarkan anak-anak untuk mengenal dan menyukai makanan tradisional tidak
sulit kok. Ajak anak-anak bersiap jajan di bazar makanan tradisional dengan
uang jajan Rp 5.000 hingga Rp 10.000. Setiap anak harus menanyakan tentang
nama, asal daerah, dan bahan baku makanan yang akan dibelinya. Informasi tersebut
mesti dicatat untuk kemudian dinilai oleh gurunya. Makanan yang sudah dibeli
pun harus disantap sampai habis. Lumayan, kan. Cara sederhana ini membantu
mengembangkan aspek berbicara, mendengarkan, dan menulis pada anak-anak.
Seminar Makanan Bergizi
Acara
seminar peringatan hari pangan sedunia bisa membahas tentang makanan bergizi
yang lezat dan praktis. Sekolah bisa membuat seminar yang berbeda untuk anak-anak
atau orang tua siswa. Tema seminar untuk anak-anak harus lebih fun, disertai contoh, ada ice breaking yang berhubungan dengan pembahasan,
dan durasinya tidak terlalu lama.
Sedangkan
seminar untuk orang tua siswa bisa membahas tema sehari-hari yang mudah dicerna
dan dilengkapi dengan demo masak sederhana. Karena pengetahuan baru akan jauh
lebih bermanfaat bila dapat langsung dipraktikkan ketika menjalani rutinitas harian.
Pameran Daur Ulang Tanaman
Benarkah
tanaman bisa didaur ulang?
Tentu
saja bisa. Sebagian tanaman pangan yang bisa dikonsumsi memiliki kemampuan
perkembangbiakan vegetatif alami. Sehingga kita bisa melakukan proses “daur
ulang” untuk mendapatkan tanaman baru. Beberapa jenis tanaman yang bisa didaur
ulang antara lain jahe, bawang, sawi putih, kentang, selada, dan daun bawang. Kita
bisa merekam video perkembangan tanaman yang sedang didaur ulang dan memamerkan
hasilnya pada peringatan hari pangan sedunia di sekolah. Wow, pasti seru sekali
ya.
Yuk
simak dulu video berikut ini agar makin memahami proses daur ulang tanaman:
Selain
daur ulang tanaman, inovasi tanaman pangan lainnya juga bisa diwujudkan secara
praktis. Salah satunya yaitu membuat tauge tanpa akar.
Belajar Membuat Biopori
Biopori
adalah metode resapan air pada permukaan tanah yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air hujan serta mencegah banjir. Kita
bisa membuat biopori di berbagai tempat, misalnya di halaman rumah, tanah
kosong, halaman sekolah. Cara membuatnya juga sangat mudah. Kita tinggal
membuat lubang dengan diameter 10-30 cm dengan kedalaman 30-100 cm.
Lubang
tersebut nantinya akan diisi dengan sampah organik berupa sisa sayur dan
buah-buahan, sisa makanan tanpa tambahan bahan kimia, dan dedaunan kering.
Jarak ideal antara biopori yang satu dengan biopori lainnya berkisar antara 50
cm sampai 100 cm. Terakhir, jangan lupa menutup lubang biopori dengan penutup
berlubang dari fiber atau bahan lain.
Supaya bakteri pengurai di dalam tanah mendapatkan asupan udara yang cukup.
Sampah
organik yang terurai pada lubang biopori akan membuat tanah semakin subur dan
gembur. Kumpulan sampah tersebut akan mengalami penyusutan selama beberapa
bulan dan menghasilkan pupuk kompos alami yang bisa diambil secara berkala.
Semakin tinggi intenstias hujan di suatu tempat, maka semakin banyak pula
lubang biopori yang dibutuhkan untuk resapan air.
Belajar
membuat biopori akan membuat anak-anak semakin paham bahwa makanan sisa pun
bisa dimanfaatkan untuk hal-hal berguna. Salah satunya pembuatan biopori yang
sangat mudah dan penting bagi kelestarian lingkungan.
Nonton Bareng Film Tentang Bahan Pangan Tradisional
Pernah
nonton tayangan TV tentang variasi makanan tradisional yang terbuat dari bahan
dasar tak biasa?
Iya,
ada kok acara-acara edukatif semacam itu. Jangan cuma asyik nongkrongin
sinetron minim faedah selama berjam-jam. Acara edukatif yang membahas pangan
tradisional seperti Jejak Si Gundul tak kalah menarik untuk ditonton. Jika tak
ada acara khusus untuk menyambut hari pangan sedunia di sekolah, nonton bareng
film tentang bahan pangan tradisional pun bisa jadi aktivitas menarik.
Seperti
tayangan Jejak Si Gundul episode “dadar gulung daun anggur” berikut ini. Iya,
daun anggur yang resek dan suka ngotor-ngotorin halaman itu ternyata sangat
bergizi dan bisa diolah menjadi makanan.
Aksi Sosial ke Panti Wreda atau Panti Asuhan
Rezeki
berlebih yang kita miliki dapat digunakan untuk melakukan aksi sosial ke panti
wreda atau panti asuhan. Para wali kelas bisa melakukan koordinasi dengan siswa
bila ingin melakukan aktivitas ini. Selain menyiapkan acara yang menyenangkan,
jangan lupa pula membawa bekal berupa makanan untuk dibagikan kepada anak-anak
panti asuhan atau kaum lansia di panti wreda.
Hal
sederhana seperti ini bisa menjadi pengalaman istimewa bagi anak-anak. Sekaligus
sebagai bahan pembelajaran untuk menghargai makanan kapan pun dan di mana pun
kita berada. Sebab tak semua orang beruntung mendapat kesempatan menikmati
makanan lezat nan melimpah seperti yang sering kita konsumsi setiap hari.
Bagaimana
dengan ketujuh ide tersebut? Seru? Pasti seru banget.
Sekolah
berkualitas tak hanya menghasilkan siswa yang pandai secara akademis. Pendidikan
karakter dan kepedulian terhadap isu-isu terkini juga tak kalah penting. Karena
dunia selalu berkembang dari waktu ke waktu. Senantiasa membutuhkan tangan dan
hati yang peduli serta penuh kasih sayang. Peringatan hari pangan sedunia dapat
menjadi salah satu momen yang tepat untuk menunjukkan kepedulian tersebut.
No comments