Pernah
dengar tentang Indonesia Mengajar?
Gerakan
di bidang pendidikan ini mengajak anak muda dari berbagai daerah di tanah air
untuk lebih peduli pada dunia pendidikan. Visi dan misi program ini tidak
muluk-muluk, yaitu mewujudkan pemerataan pendidikan bagi anak-anak yang tinggal
di daerah terpencil. Sehingga anak-anak usia sekolah tersebut bisa turut
mendapatkan pendidikan yang berkualitas dari segi tenaga pengajar, fasilitas,
dan materi pelajaran.
Sayangnya …
Masih
banyak orang yang merasa terhambat oleh kendala waktu dan tempat jika ingin
berpartisipasi dalam gerakan Indonesia Mengajar. Padahal sebenarnya berbagi
ilmu bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tidak harus selalu melalui wadah
organisasi non profit di bidang pendidikan.
Kegiatan
berbagi ilmu secara menyenangkan telah dilakukan oleh salah satu SD di kawasan
Pademangan, Jakarta Utara. Menyapa adik-adik kecil dan berbagi kebahagiaan
tidak harus menyita waktu dan membuat kita merasa repot. Melalui program Alumni
Mengajar, kakak-kakak alumni sekolah bisa menyapa adik-adik kelasnya dan
berbagi pengalaman.
Sumber :
Dokumentasi Pribadi
Serba-Serbi Alumni Mengajar Ala SD Santo Lukas 1
Tidak
ada visi misi atau tujuan besar yang mendasari program alumni mengajar di SD
Santo Lukas 1. Pada awalnya, kegiatan ini menjadi acara selingan kegiatan
belajar dan mengajar. Targetnya sangat sederhana, hanya ingin menghadirkan
suasana baru dan segar bagi murid-murid kelas 6.
“Murid-murid
kan bosen kalo liat muka gurunya terus.”
Begitu
deh kira-kira ucapan salah seorang guru senior yang menggagas program alumni
mengajar sejak awal tahun 2016. Akhirnya kegiatan ini berhasil dilaksanakan
pertama kali pada tanggal 5 Agustus 2016. Keseruan demi keseruan mewarnai
kegiatan alumni mengajar yang pertama. Karena murid-murid kelas 6 ternyata
begitu antusias bertemu kakak kelasnya.
Ada
banyak hal yang dilakukan murid-murid bersama kakak kelasnya yang mampir untuk
mengajar. Murid-murid tersebut bisa bertanya banyak hal tentang pengalaman
sekolah kakak kelasnya, kesan-kesan selama diajar oleh guru tertentu, hobi,
pengalaman kerja, dan masih banyak lagi. Pada kegiatan pertama Alumni Mengajar,
kakak alumni yang berpartisipasi di kelas sedang menjalani profesi yang tidak
biasa. Bukan sekadar kerja kantoran, profesi sebagai penulis lepas rupanya
berhasil menggugah rasa ingin tahu murid-murid. Sehingga pertanyaan-pertanyaan
seru seputar pelajaran Bahasa Indonesia dan dunia menulis pun terus dilontarkan
oleh murid-murid secara bergantian.
Berkumpul
dengan murid-murid kelas 6 rupanya seru sekali. Dua jam pelajaran dengan total
waktu 70 menit rasanya belum cukup untuk menuntaskan pelajaran, cerita
nostalgia, dan permainan interaktif. Pengalaman pertama Alumni Mengajar sangat
berkesan bagi kakak alumni, murid-murid, maupun guru. Inilah yang membuat guru
serta alumni sekolah mulai menyusun gagasan kegiatan Alumni Mengajar sesi
selanjutnya.
Konsep Unik untuk Mengembangkan Bakat Murid
Kreativitas
dalam menyusun konsep kegiatan Alumni Mengajar membuat murid-murid tidak sabar
mengikuti sesi selanjutnya. Pada sesi kedua, dua orang alumni yang menjadi
pengisi kegiatan menyuguhkan konsep talk
show ala acara TV. Di setiap kelas, ada dua orang murid yang bertugas
menjadi pembawa acara dan dua orang sebagai tim dokumentasi. Sementara itu, murid-murid
lainnya bertugas mengumpulkan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada
kakak-kakak alumni.
Sumber :
Dokumentasi Pribadi
Sesi kegiatan alumni mengajar yang kedua juga
diselingi games seru untuk
memeriahkan suasana. Tak sekadar menyenangkan dan menghibur, kegiatan Alumni
Mengajar dengan konsep ini juga sangat bermanfaat bagi murid-murid. Sebab
murid-murid jadi kreatif dan bersemangat mengatur susunan acara di kelasnya. Bakat-bakat
alami sewaktu memandu acara, membuat dokumentasi, serta menyusun pertanyaan pun
mulai bermunculan. Hasilnya, suasana kelas menjadi lebih hidup dan jauh dari
kata membosankan. Profesi alumni yang unik membuat murid-murid belajar banyak
hal. Bahwa cita-cita tidak sekadar bisa jadi dokter, pilot, guru, atau polisi
saja.
Harapan yang Tidak Muluk-Muluk
Kegiatan alumni mengajar tentu membawa harapan baru
bagi keluarga besar sekolah. Harapan para guru untuk melihat kembalinya
murid-murid kecil mereka yang kini sudah dewasa. Tak terlukiskan betapa
bahagianya guru ketika melihat murid-muridnya sukses memilih jalan hidup
masing-masing. Bahkan lebih menyenangkan lagi melihat murid-murid bisa mengenal
dan berbagi kisah dengan kakak kelasnya. Bercerita bersama sembari tertawa saat
mengingat masa sekolah dulu dan membandingkannya dengan kejadian di masa kini.
Sumber :
SayingImages.com
Sejatinya kita tidak perlu jadi orang besar dan
terkenal untuk bisa berbagi. Ilmu dan pengalaman yang kita bagikan bisa membuat
kita jadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Semoga program Alumni Mengajar
yang sangat sederhana ini bisa menginspirasi lebih banyak orang lagi. Sehingga
sekolah-sekolah lain bisa mencontoh hal yang satu ini sebagai salah satu
program rutin di sela-sela aktivitas belajar mengajar.
Kini SD Santo Lukas 1 juga masih berbenah diri. Mengoptimalkan
kegiatan belajar mengajar seraya mengembangkan program Alumni Mengajar secara
konsisten dan kreatif. Kakak-kakak alumni SD Santo Lukas 1 yang membaca tulisan
sederhana ini, semoga tergugah untuk kembali ke sekolah, ya. Bapak Ibu guru
kita sudah rindu dan menunggu kita “pulang”. Adik-adik kelas pun tak sabar
ingin berkenalan dan berbagi dengan kakak-kakak kelasnya yang hebat.
Homecoming
unites the past and the present.
Wihhh kerennn.... Nggak kepikiran saya ide seperti itu. Acara talkshow yang melibatkan siswa itu juga kreatif.
ReplyDeleteKegiatan ini memang pasti bikin suasana kelas jadi seru dan menambah wawasan anak tentang aneka profesi. Idealnya, kegiatan belajar memang harusnya variatif seperti itu. Memberi pengalaman baru bagi anak.