Aku bisa merasakan
tanda-tanda kecil itu. Beberapa tanda yang tampak ketika kamu dan dia sedang
tidak enak hati. Kurasa kamu dan dia memang harus mahir menata hati. Karena
tugas-tugas besar ini bisa meluluhlantakkan kenyamanan hati kalian di saat yang
tidak terduga.
Kamu lebih sering memilih
diam sewaktu menghadapi terpaan badai masalah. Kalimat-kalimatmu dalam
percakapan kita menjadi singkat. Hal semacam ini sungguh tidak lazim aku temui
darimu. Sebab biasanya kita bercakap-cakap lama dan panjang sekali. Bahkan
pernah hingga berjam-jam lamanya. Tetapi aku paham gejolak suasana hatimu. Aku,
yang tak segan melontarkan candaan atau beradu pendapat denganmu, akan berusaha
membiarkanmu menata puing-puing hati yang berserakan.
Lain kamu, lain pula halnya
dengan dia. Saat dia sedang semenjana saja, obrolanku dengannya berkisar
tentang senda gurau. Tak jarang aku dan dia bertukar informasi tentang
aktivitas yang sedang dilakukan. Namun ketika ada ketidaknyamanan yang mengusik
kelembutan hatinya, maka ia pasti akan memunculkan gejala-gejala ini.