Berbicara tentang
proses belajar mengajar di kelas seakan tak ada habisnya. Selalu ada saja
cerita seru nan lucu yang setiap hari mewarnai kehidupan guru dan murid. Masa-masa
sekolah memang menyenangkan dan sangat berharga. Tujuh kejadian absurd ini
tentu pernah dialami oleh semua murid saat bersekolah, termasuk kamu.
Bel Pulang Berbunyi, Guru Masih Sibuk Mengajar
Ketika bel pulang
sudah berbunyi, rasanya kaki ini ingin segera melompat keluar kelas kemudian
melesat ke rumah. Tetapi apa daya nyatanya Bu guru masih sibuk menjelaskan
materi pelajaran yang belum selesai. Ekspresi murid-murid biasanya sangat
variatif. Ada yang tercenung sembari topang dagu, memasang tampang keki, sibuk
melihat ke luar jendela, memukul-mukul meja dengan penggaris sampai
menggaruk-garuk tembok. Ups.
Teman yang Memberitahu Guru Kalau Ada PR
Teman yang satu ini
rasanya tak pantas dikategorikan sebagai teman sekolah. Karena ia lebih cocok
dikelompokkan dalam golongan pengkhianat bangsa. Awalnya murid-murid sekelas
sudah bernapas lega karena Pak Guru lupa dengan PR super susah yang
diberikannya kemarin. Tanpa disangka-sangka, si pengkhianat mengangkat tangan
dan mengingatkan Pak Guru kalau ternyata ada PR yang belum dikumpulkan. Jadi,
hal apa yang pantas didapatkan oleh sang teman yang satu itu. Dirajam
beramai-ramai atau diikat di pohon rambutan penuh semut rangrang?
Bu, Ehm… Eh…
Tidak masalah sih
siapa saja guru yang sedang mengajar di kelas. Asalkan pembawaan guru tersebut
bisa menghidupkan suasana kelas, proses belajar mengajar pasti berlangsung
lancar. Tetapi ada sedikit perasaan canggung kalau ibu gurumu yang bentuk
tubuhnya aduhai sedang menjelaskan materi untuk teman yang duduk di sampingmu.
Kamu jadi khawatir kalau bokong Ibu gurumu akan mengenai… ah, sudahlah.
Saat Guru Agak Gagap Teknologi
Guru yang gaptek seringkali
membuat murid jadi serba salah. Apalagi kalau yang gaptek itu ternyata guru
yang super baik hati, sabar, suka menolong, rajin menabung, pandai memasak. Kalau
guru yang agak menyebalkan atau sombong sih bisa langsung dicemooh kalau
ketahuan gapteknya (eh).
Siapa pun gurumu,
bagaimana pun sikapnya, guru gaptek tentu harus diberi tahu dengan baik dan
hati-hati. Supaya gurumu jadi semakin up
to date dan bisa tetap jadi sosok panutan yang berkualitas di kelas.
Karena Kelas yang Tenang Itu Hanya Mitos
Momen janggal yang
satu ini sungguh membuat hati jadi tak nyaman. Biasanya guru yang kesal dengan
kelas yang ribut akan duduk diam menatap satu per satu muridnya. Jika
beruntung, murid-murid akan sadar dengan perilaku diam gurunya kemudian
berangsur-angsur diam seribu bahasa.
Namun sayangnya kalau
murid-murid malah sering tidak peka seperti cowok yang gak peka kalau
dikodein dan membiarkan gurunya duduk mematung di depan kelas. Jadi, berapa
lama gurumu harus menunggu celotehanmu?
Your Voice Sounds Like Dying Walrus
Beberapa pelajaran
tertentu seperti Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia biasanya membuat
murid-murid harus lebih aktif membaca. Wacana yang ada di buku cetak harus
dibaca dengan suara yang lantang dan intonasi yang jelas secara bergiliran.
Celakanya, akan jadi bencana bila temanmu yang kebagian jatah membaca memiliki suara
yang sebelas dua belas dengan suara anjing laut. Intonasinya sungguh tak jelas,
suaranya pun seperti angin yang membelai-belai rambut.
Seisi kelas tentu
hanya bisa terdiam sembari mengira-ngira sudah sampai di mana bacaan yang
dibacakan oleh teman tersebut. Oh, dunia.
Kalau Habis Liburan Itu …
Aktivitas di kelas
sehabis liburan biasanya diisi dengan tugas membuat karangan mengenai liburan.
Tapi tunggu dulu. Tugas itu biasanya hanya diberikan pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Sementara untuk pelajaran hitungan, bapak ibu gurumu tentu akan menyuruhmu
maju ke papan tulis untuk mengulang kembali pelajaran sebelum waktu liburan.
Keseragaman ekspresi
biasanya akan tampak ketika murid yang maju ke papan tulis lupa dengan
pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya. Senyum manis ala iklan pasta gigi,
garuk-garuk kepala sambil mengharapkan bala bantuan dari teman lainnya.
Seru ya kalau
mengingat-ingat 7 awkward moment tersebut.
Jadi, manakah yang pernah kamu alami? Yang pertama, yang kedua, atau bahkan
semuanya?
No comments