Tak pernah menyangka bisa bergabung di pelatihan menulis
dari Tempo Institute tahun 2015. Awalnya hanya kebetulan menemukan informasi
tentang peluang beasiswa. Hari itu tanggal 27 Februari 2015. Ketika email kusampaikan pada tim Tempo
Institute. Isinya ada 3 lampiran yaitu proposal pengajuan beasiswa, curriculum vitae, dan scan KTP.
Menerima balasan email
dari Tempo Institute saja waktu itu sudah sangat menyenangkan. Itu artinya
kiriman pengajuan beasiswa tersebut sudah diterima oleh tim Tempo Institute.
Waktu berlalu begitu cepat. Hampir 6 bulan lamanya sejak pengajuan beasiswa
kukirimkan. Wah, kalender hari ini menunjukkan tanggal 18 Agustus. Berarti 5
hari lagi Klinik Menulis Feature akan segera dimulai. Namun belum ada
pengumuman tentang para penerima beasiswa.
Rasa penasaran yang mengusik mendorongku untuk mengirimkan follow up email ke tim Tempo Institute.
Dan ternyata hasilnya di luar dugaan. Mbak Mitha dari tim Tempo Insitute
mengabarkan kalau aku menjadi salah satu penerima beasiswa untuk Klinik Menulis
Feature. Tentu senangnya bukan main. Tetapi tetap harus stay cool, dong. (kemudian kibas rambut ke kanan).
Seperti apa ya acaranya?
Apakah seru? Apakah akan dapat banyak teman baru?
Wah, semua perasaan
bercampur jadi satu. So excited. Usai
mengisi formulir pendaftaran peserta secara online,
tanggal 20 Agustus tim Tempo Institute mengirimkan materi pelatihan dan rundown acara untuk tanggal 22, 23, dan
29 Agustus.
Hari yang Dinantikan Akhirnya Tiba Juga
Hari itu, 22 Agustus 2015, dengan terburu-buru aku menaiki
ojek motor dari kawasan Duta Mas, Jakarta Barat. Sampai di gedung Tempo
Institute, Palmerah kira-kira pukul setengah sembilan. Ada 2 orang lelaki yang lebih
dahulu berjalan menuju ke elevator. Mereka berdua adalah mas Mukit dan mas
Lukman, yang akhirnya kukenal setelah beberapa jam di kelas menulis. Ah,
seorang melankolis memang agak sulit memulai, ya.
Ternyata hari pertama di Klinik Menulis Feature sangat
menyenangkan. Tim fasilitator yang terdiri dari mas Bram, mbak Hesthi, dan mbak
Mitha bisa membuat pelatihan berjalan lancar sesuai rundown. Sesi perkenalan para peserta pelatihan menjadi hal menarik
yang pertama. Ibu Mardiyah Chamim, direktur eksekutif Tempo Institute mengajak
seluruh peserta untuk menyebutkan nama, arti dari namanya, serta ketakutan dan
harapan selama mengikuti pelatihan.
Sesi pertama Klinik Menulis Feature dibuka oleh bapak
Amarzan Loebis yang menjelaskan mengenai esensi tulisan feature. Banyak yang mencoba menerjemahkan arti kata “feature” tetapi sayangnya belum ada yang
bisa menemukan kata yang paling tepat. Feature
ya feature. Sulit diterjemahkan
ke dalam Bahasa Indonesia. Feature itu
mengandung unsur berita, tetapi tujuan menghiburnya jauh lebih besar dari
sekadar tujuan menginformasikan.
Mendapat pencerahan dari sang senior Tempo, sesi selanjutnya
diisi oleh bapak Yos Rizal. Pria yang akrab disapa mas Yos tersebut menjelaskan
unsur-unsur yang ada di setiap tulisan feature.
Bahwa setiap kejadian memiliki unsur menarik yang pantas dituliskan dalam
bentuk feature. Usai jam makan siang,
peserta pelatihan dibagi ke dalam 5 kelompok untuk melakukan praktik reportase
di sekitar Palmerah. Ada yang mencari informasi di stasiun Palmerah, jalan
Palmerah, pasar penjual janur, dan ada pula yang menelusuri gedung Tempo.
Hari pertama itu aku bersama dengan anggota kelompok yang
terdiri dari Kak Nadia, Ammy, Bu Retty, Bu Annelisa, dan Mbak Dede. Kami
mendapat tugas untuk melakukan reportase di sepanjang jalan Palmerah hingga ke
daerah sekitar pasar Palmerah di bawah bimbingan Mas Rikang selaku mentor.
Keseruan Di Hari
Pertama Klinik Menulis Feature Tempo Institute
Semua peserta pelatihan merasa sangat senang ketika diajak
mendiskusikan hasil reportase dalam kelompok kecil. Sesi diskusi bersama
kelompok pun sempat diisi dengan games untuk
mengurutkan sebuah tulisan feature yang
susunannya sudah diacak. Usai melakukan diskusi dan games, kelas kembali berlanjut. Kali ini mentornya adalah Kang Bagja
Hidayat. Kang Bagja kembali mempertajam pemahaman tentang ide, angle, dan gaya yang tepat untuk menulis
feature.
Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul lima sore.
Rangkaian acara pelatihan yang begitu padat makna dan menyenangkan hari itu pun
harus disudahi. Sebelum menyelesaikan kelas, para fasilitator memberikan briefing singkat kepada para peserta
untuk pertemuan esok hari di restoran Rarampa, Jakarta Selatan. Fasilitator
juga memberi tugas kepada peserta untuk membuat tulisan feature pertama dari hasil reportase. Tulisan feature pertama tersebut kemudian harus diunggah di situs
Indonesiana.
Berjalan beriringan dengan teman-teman baru keluar dari
gedung Tempo, sungguh rasa gembira yang tidak terlukiskan lewat kata-kata.
Serunya Hari Kedua Di Rarampa Restaurant
Hari Minggu, 23 September 2015 kegiatan Klinik Menulis
Feature makin seru saja. Pagi itu semua peserta, fasilitator, dan mentor
janjian bertemu di restoran. Sekitar jam setengah 9 pagi, sudah tampak Bu
Chamel yang sibuk mengetik dengan laptopnya. Menyusul Bu Chamel, satu per satu
peserta pelatihan pun mulai berdatangan.
Tepat jam 9 semua peserta pelatihan, mentor, dan fasilitator
sudah berkumpul dengan lengkap. Sedikit penjelasan mengenai praktik reportase
dan mencari bahan tulisan sebelum peserta dibagi kembali ke dalam sejumlah
kelompok kecil. Ada kelompok yang mendapat giliran untuk mencari inspirasi di
taman Ayodya, pasar hewan Barito, dan ada pula yang bergembira saat harus melakukan
eksplorasi di restoran Rarampa. Bukan hanya berburu ide, peserta pun harus
berburu foto untuk melengkapi tulisan feature
selanjutnya.
Bersama dengan Ammy, Mbak Kekek, Mbak Asti W., Mas Pur, dan
Mas Mukit rupanya aku mendapat bagian untuk melakukan reportase di restoran
Rarampa. Kami sempat bersorak kegirangan karena tak perlu berpanas-panasan ria
untuk bisa melakukan wawancara dan reportase. Mbak Hesthi yang hari itu menjadi
mentor kami pun mengarahkan kami untuk segera memulai sesi wawancara. Salah
satu pemilih restoran Rarampa, Ibu Silvya Ratulangi bersedia menanggapi semua
pertanyaan dan rasa penasaran kami saat sesi reportase.
Suasana Pelatihan Klinik Menulis Feature di Restoran Rarampa
Usai menikmati santap siap lezat di restoran Rarampa, mobil
dinas dari Tempo bersiap untuk mengantarkan semua peserta, mentor, dan
fasilitator kembali ke gedung Tempo. Sesi berikutnya adalah coffee break sembari mendengarkan sesi
pelajaran fotografi dari Mas Rully Kesuma. Bertambah lagi ilmu baru bagi para
peserta Klinik Menulis Feature. Bahwa ternyata mengabadikan momen dalam
jepretan kamera itu tak bisa sembarangan. Butuh teknik dan jiwa seni yang
tinggi agar bisa mendapatkan foto yang istimewa.
Sebelum membubarkan pelatihan pada hari Minggu tersebut, tak
lupa seluruh peserta pelatihan berfoto bersama di gedung Tempo. Momen berharga
ini memang patut diabadikan. Karena Mas Mukit, salah satu peserta pelatihan
tidak bisa kembali mengikuti kelas di minggu depan. Jadilah hari itu semua
peserta pelatihan Klinik Menulis Feature berfoto dengan formasi lengkap.
Hari Terakhir, Rasanya Tak Ingin Ini Berakhir
Pagi itu di tanggal 29 Agustus 2015, beberapa orang peserta
sudah tampak duduk di super desk. Ada
Bu Chamel, Erwin, dan mas Lukman. Ketiganya asyik mengobrol santai sebelum
peserta lainnya datang. Mas Lukman bilang ia sudah melihatku sejak di halte Grogol tadi. Cuma karena wajahku yang gahar dan terlalu serius, ia mengurungkan niat untuk menyapa. Maafkan teman barumu ini yang sering memasang tampang garang demi mengarungi lalu lintas Jakarta ya, Mas.
Agenda kegiatan di hari terakhir cukup sederhana. Hanya
membahas semua tulisan feature yang
sudah dibuat peserta selama mengikuti proses pelatihan. Dan untung saja tanggal
23 kemarin para peserta sudah mengikuti sesi foto bersama sebelum pulang. Sebab
ternyata di tanggal 29, mbak Asti W. dan mbak Dewi berhalangan hadir karena
sakit.
Sebelum membahas tulisan masing-masing peserta, Bu Mardiyah
menyempatkan diri untuk memberi materi tentang outline tulisan. Outline tulisan
berguna untuk menentukan
alur dan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah tulisan feature. Kegiatan selanjutnya, semua peserta dibagi kembali menjadi
beberapa kelompok kecil. Hari terakhir itu aku sekelompok dengan Bu Annelisa,
Mbak Asti T., Ammy, Bu Retty, dan Icha.
Bersama mas Seno sebagai mentor, seluruh tulisan kami
dibahas secara rinci agar kami bisa mengenali kekurangan yang terdapat pada
tulisan tersebut. Kurang lebih 2 jam lamanya kami berada dalam kelompok diskusi
yang menyenangkan. Hingga akhirnya waktu makan siang tiba, dan kami segera
bergegas mengisi perut yang sudah keroncongan.
Waktu terasa cepat berlalu. Setelah makan siang, para
peserta diminta untuk menuliskan kalimat paling menarik yang diiingat selama
sesi diskusi dengan mentor hari itu. Betapa menyenangkan bercanda dengan para
peserta pelatihan yang selalu punya banyolan segar. Apalagi waktu Mercedes,
salah satu peserta pelatihan termuda berinisiatif mengambil 3 meta plan sekaligus untuk menuliskan
kesan-kesannya selama diskusi. Tentu saja gelak tawa jadi mewarnai ruang
pelatihan karena kalimat-kalimat dan ekspresi lucu yang dipaparkan oleh para
peserta.
Selama mengikuti pelatihan di Tempo Institute, tak pernah
ada kata bosan dan kelaparan. Menu makan siang dan coffee break-nya begitu lezat dan jumlahnya melimpah. Sementara
materi pelatihannya pun disampaikan dengan padat dan menarik oleh para mentor berpengalaman.
Ada rasa sedih yang sedikit berkecamuk ketika sesi foto-foto terakhir bersama
seluruh peserta, mentor, dan fasilitator Klinik Menulis Feature.
Lebih dari sekadar belajar ilmu jurnalistik, banyak hal baru
yang diperoleh dari 3 hari pelatihan Klinik Menulis Feature. Bahwa hidup selalu
menarik untuk dijalani. Hal-hal menarik itu datang dari pengalaman baru.
Pengalaman yang kemudian ditunjang oleh kepekaan indera dalam mengolah
informasi yang tersedia.
Formasi Lengkap Peserta Di Tanggal 23 Agustus 2015, Minus Bu Chamel yang Mengambil Foto
Foto Terakhir Peserta Pelatihan Klinik Menulis Feature Bersama Mentor dan Fasilitator
Bertemu dengan kalian semua sangat menyenangkan, teman-teman
peserta pelatihan !
Mas Alfon, Mas Pur, Ammy, Bu Annelisa, Mbak Asti T., Bu
Chamel, Mbak Rany, Erwin, Mbak Kekek, Yuga, Mas Rasyid, Bu Retty, Mbak Rika,
Mbak Asti W., Mbak Dede, Bunda Ainy, Mas Mukit, Mas Lukman, Mbak Dewi, Prima,
Desy, Mbak Fadjri, Icha, Merci, dan Kak Nadia.
Serunya Santai Bersama Di Super Desk Tanggal 29 Agustus 2015
Terima kasih teman-teman, mentor, dan fasilitator pelatihan Klinik Menulis Feature yang sudah membuat 3 hari di bulan Agustus
jadi kian berwarna. Semoga di lain kesempatan masih ada waktu untuk
bertemu, bercengkrama, dan belajar bersama lagi.
No comments