Beberapa anak memang terlahir beruntung di tengah-tengah keluarga yang cukup materi.
Sisanya lebih beruntung karena diberi hati dan tulang yang kuat untuk berusaha sendiri.
Tetap berusaha dan bersyukur kita tidak seperti mereka
yang masa depannya sudah terlihat jelas dan disusun rapi oleh orang tuanya.
Tidak semua orang beruntung punya keluarga cemara.
Ada yang hidupnya rumit karena ditakdirkan lahir di keluarga yang tidak ramah,
tinggal di rumah yang tidak bsia dijadikan tempat pulang.
Ada yang hidupnya penuh luka
karena harus menanggung beban sendirian tanpa pernah dapat dukungan.
Ujian terbesar adalah
ketika keluarga yang seharusnya jadi tempat anak berteduh
dari berbagai cobaan bagai derasnya air hujan,
tapi malah membiarkan anaknya terseret banjir kekecewaan karena keegoisan.
Mendidik seorang pria sama dengan mendidik anak manusia.
Tapi mendidik seorang wanita sama dengan mendidik sebuah keluarga.