“Tuh kan, gue bilang juga apa…
Tinggal di Jakarta kan paling enak, deket ke mana-mana.”
Kira-kira begitu deh isi pikiran saya sepanjang perjalanan
ke Pop! Hotel Pasar Baru. Dulu saya memang tinggal di Jakarta Utara. Dekat
sekali dengan kawasan Pasar Baru. Mau pergi ke mana-mana, tinggal melangkah.
Sekarang kalau mau menikmati suasana Jakarta, saya harus staycation. Yes, bergaya
ala traveler padahal tinggal di kota
yang bersebelahan persis dengan Jakarta.
Ada hikmahnya juga kalau staycation satu malam begini. Setidaknya saya jadi bisa menuangkan pengalaman
singkat saya ketika staycation. Pada
tanggal 28-29 Januari 2017 yang lalu, saya memilih Pop! Hotel Pasar Baru yang
terletak di kawasan Jakarta Pusat. Hotel kelas
low budget ini memang menjadi salah
satu pilihan staycation terbaik
karena dekat dengan berbagai lokasi wisata dan ibadah. Tamu hotel bisa
mengunjungi pusat perbelanjaan dan kuliner Pasar Baru, Gereja Katedral, Gereja
Ayam, dan Masjid Istiqlal yang tak jauh dari Pop! Hotel Pasar Baru. Mau ke
daerah lainnya seperti Mangga Dua, Ancol, atau Cikini pun tak akan memakan
waktu lama.
Suasana Lobi Hotel yang Eye Catching dan Minimalis
Suasana Tampak Depan Pop! Hotel Pasar Baru
Suasana halaman Pop! Hotel Pasar Baru memang tidak se-eye catching Pop! Hotel lainnya. Saya
pernah menginap di Pop! Hotel Sangaji Yogyakarta. Halaman Pop! Hotel Sangaji
tampak lebih seru dan ceria daripada Pop! Hotel Pasar Baru. Sedangkan nuansa
Pop! Hotel Pasar Baru bernuansa lembut dengan gedung yang didominasi warna
abu-abu.
Halaman parkirnya tidak terlalu luas, tapi terbilang cukup
untuk mobil-mobil tamu hotel. Sementara untuk motor, ada lahan parkir lainnya
yang terletak di basement gedung
hotel. Di bagian depan hotel, ada electronic
display yang memuat informasi tentang rate
hotel untuk satu malam. Lumayan deh, bisa jadi informasi bagi kita yang
ingin menginap tetapi belum tahu rate hotelnya. Di awal
tahun 2017 ini, rate Pop! Hotel Pasar
Baru berkisar di angka Rp 388.000 per malam.
Electronic Display yang Menunjukkan Rate Hotel
Ketika memasuki lobi, kesan homy dan santai langsung terasa. Interior lobi Pop! Hotel Pasar
Baru ternyata cukup istimewa. ada banyak meja dan kursi untuk tamu hotel yang
sedang menunggu giliran check in, mau
check out, sarapan, atau sekadar
duduk-duduk santai. Di bagian kanan lobi, terdapat internet corner yang terdiri dari 2 komputer berukuran mungil. Wah,
internet corner tersebut tentu
bermanfaat bagi kita yang mesti mengakses internet untuk kebutuhan penting.
Lobinya Eye Catching dan Cukup Instagramable
Selain ruangan duduk-duduk indoor, di sisi lobi yang lain juga terdapat ruangan terbuka yang
tak kalah menarik. Ruangan tersebut diperuntukkan bagi para perokok yang ingin
bersantai di lobi. Meskipun dikhususkan bagi perokok, ruangan ini tetap
kelihatan istimewa karena pemilihan furniture
yang menarik dan keberadaan tanaman penyejuk ruangan.
Smoking Area Outdoor Sekaligus untuk Bersantai
Bagian resepsionis Pop! Hotel Pasar Baru kelihatan unik
karena menempel langsung dengan Pitstop Café. Pop! Hotel
Pasar Baru memang tidak menyiapkan fasilitas sarapan untuk para tamunya. Jadi,
kalau ingin ngemil atau makan berat dari pagi, siang, hingga malam, kita bisa
membelinya di Pitstop Café bila malas keluar hotel.
Resepsionisnya Nempel Sama Pitstop Cafe
Tamu yang Berurusan dengan Resepsionis Pasti Ngeliatin Cafe-nya Juga
Proses Check In dan Menuju Kamar Hotel
Menurut informasi yang tertera di situs Traveloka, tamu
Pop! Hotel Pasar Baru mulai bisa check in
sejak pukul 2 siang. Namun untungnya saya sudah bisa check in sejak pukul 1 siang. Proses check in membutuhkan informasi dari KTP orang yang melakukan booking hotel. Selain itu, kita juga
harus menyiapkan uang deposit sebesar Rp 50.000 untuk jaminan kunci kamar
hotel. Uang tersebut akan dikembalikan ketika nanti kita check out.
Usai mengurus proses check
in, saya langsung masuk ke lift untuk
naik ke lantai 6. Kita harus melakukan tapping
di dalam lift dengan menggunakan
kunci kamar hotel kita (kuncinya berupa kartu). Tujuannya tentu saja untuk
mendukung sistem keamanan hotel. So, tidak
sembarang orang bisa masuk ke lift dan
menuju ke kamar-kamar hotel.
Jangan Norak! Ayo Tapping Dulu Biar Lift-nya Bisa Naik
Interior lift-nya
kelihatan ceria dan terang. Di bagian pintu lift
luar juga terdapat gambar-gambar hewan langka yang dilindungi. Cukup
edukatif untuk tamu hotel yang mengajak anak-anak. Namun sayangnya tidak ada
pewangi ruangan yang ditempatkan di lift,
seperti yang ada pada lift Pop!
Hotel Sangaji Yogyakarta. Wangi tutti frutti
di lift Pop!Hotel Sangaji
Yogyakarta mengalihkan duniaku. Ups.
Pengharum Ruangannya Sih Ada, Tapi Gak Nyala
Anak-Anak Kecil Pasti Excited Ngeliat Pintu Lift-nya
Seperti Ini Nih Kamar di Pop! Hotel Pasar Baru
Kamar Pop! Hotel Pasar Baru tentu hampir sama dengan Pop!
Hotel lainnya. Ukurannya tidak terlalu luas, tetapi sangat nyaman dengan
dominasi warna putih dan hijau. Ada wastafel, cermin, safety box berukuran kecil, TV LED, sofa yang bisa menjadi ranjang
darurat, dan kamar mandi yang dilengkapi dengan fasilitas shower. Beruntung pula kamar mandi ini ukurannya “agak luas”, tidak
seperti kamar mandi berkonsep kapsul yang pernah saya lihat pada ulasan Pop!
Hotel lain. Sayangnya, saya tidak mendapatkan kamar dengan jendela yang
menghadap ke arah jalanan Pasar Baru. Wah, jadi gak bisa cuci mata melihat
pasar baru di siang dan malam hari, deh.
Compliment Berupa Dua Botol Air Mineral
Gak Ada Lemari Pakaian, Capstock Jadi Gantinya
Wastafel di Samping Capstock
Kasur Pop! Hotel Pasar Baru + Pemandangan di Luar Jendela
Shower + Toilet Bernuansa Putih dan Hijau
TV LED yang Berhadapan Langsung dengan Kasur
Di dalam kamar sudah disediakan sehelai selimut tambahan,
2 air mineral botol kecil, 2 gelas bersih, 2 handuk, sabun mandi berukuran
kecil, dan keset kaki. Ngomong-ngomong soal keset kaki, ada pengalaman bloon
yang pernah saya alami di Pop! Hotel Sangadji Yogyakarta.
Saat
itu saya dan teman-teman saya menginap di dua kamar. Kamar yang satu ditempati
oleh tiga orang teman saya. Salah seorang teman yang menginap di kamar lain tersebut ingin menggunakan fasilitas handuk bersih dari kamar
saya. Karena saya membawa handuk sendiri waktu itu, maka saya berikan saja
handuk bersih yang ada di atas toilet kamar saya. Tapi kok handuknya lebih kecil
dan teksturnya agak kasar, ya. Usut punya usut, ternyata yang saya berikan itu
adalah keset kaki. Kami pun tertawa terbahak-bahak sebelum saya memberikan
handuk asli kepada teman saya yang satu itu. Ok, mohon abaikan kebodohan yang
satu ini.
Setelah merasakan pengalaman menginap di Pop! Hotel
Sangadji Yogyakarta maupun Pop! Hotel Pasar Baru, saya selalu merasakan
kejadian ini. Ya, kejadian itu adalah remote
AC kamar yang ngadat dan tidak bisa dipakai untuk mengatur temperatur
ruangan. Alhasil, sepanjang malam saya mesti menggelinjang dalam selimut tebal untuk mengusir hawa dingin yang berlebihan.
Tentang Pitstop Café dan Mbak Resepsionis yang Jutek
Pop! Hotel Pasar Baru memang tidak menyediakan fasilitas
sarapan. Namun ini menjadi kelebihan tersendiri bagi saya. Setidaknya saya
tidak perlu bangun pagi-pagi untuk turun dan “rebutan makanan” dengan tamu
hotel lainnya. Saya bisa bangun lebih siang, menikmati sisa waktu staycation, dan mencicipi aneka menu di
Pitstop Café.
Aneka Menu di Pitstop Cafe
Pitstop Café? Emang menunya enak-enak?
Pitstop café ini adalah solusi untuk tamu hotel yang malas
mencari makanan dan minuman di luar hotel. Menu yang dijual cukup variatif,
mulai dari aneka mie instan dalam kemasan cup,
sari buah dalam kemasan, minuman bersoda, keripik kentang, kopi, roti, dan
makanan berat. Di pagi hari, ada beberapa menu makanan yang siap dipesan untuk
sarapan, seperti menu nasi, mie goreng, spaghetti, dan omelette yang dipajang di etalase café. Selain itu, ada pula croissant isi cokelat dan keju, hotdog, brownies slice, bolu pisang, dan
salad. Di bagian atas etalase, ada pula kue talam dan éclair yang kelihatan cocok untuk teman ngopi.
Menu Paling Atas dari Kiri ke Kanan :
Omelette, Spaghetti Bolognese, Nasi Goreng, Nasi Kuning, Mie Goreng
Coffee Corner ala Pitstop Cafe
Selain Makanan Berat, Ada Aneka Kue dan Salad
Ada
satu kejadian yang menyebalkan. Tapi untungnya itu masih suasana pagi hari (menjelang
siang) sehingga saya belum bernafsu untuk tarik urat. Ada seorang mbak
resepsionis yang membantu staf Pitstop Café menyiapkan makanan pesanan tamu
hotel. Dengan wajah yang ditekuk terus, dia juga melayani saya dengan jutek.
Saya sudah bilang agar pesanan kopi saya dibuatkan dulu sembari menunggu
antrian microwave yang sedang memanaskan
makanan tamu lain.
Entah
si mbak lagi PMS, memang malas, atau lupa, dia tidak memberitahukan mas yang
bertugas di Pitstop Café itu untuk membuatkan kopi saya. Hingga akhirnya saya
yang harus bilang sendiri ke staf Pitstop Café dan menunggu kurang lebih 15
menit untuk kopi serta makanan yang saya pesan. Usut punya usut, rupanya si
mbak bermalas-malasan karena merasa tugas di Pitstop Café itu bukan bagian dari
job desk-nya. Dia adalah staf
resepsionis yang membantu di Pitstop Café karena kafe itu menempel persis
dengan meja resepsionis. What on earth
are you thinking about, mbak jutek?
Teruntuk
mbak jutek yang bikin jengkel, saya masih inget nama dan raut wajah mbak. Tapi
saya gak nyebutin nama mbak di sini, ya. Biar privasi mbak tetap terjaga. Biar calon
tamu-tamu Pop!Hotel Pasar Baru berhadapan sendiri dengan mbak yang “nggemesin”.
Harga
makanan dan minuman di Pitstop Café tidak terlalu mahal. Segelas kopi hitam
siap diseruput dengan harga Rp 15.000. Brownies
dan kue-kue lainnya dibanderol dengan harga Rp 5.000 per potong serta
makanan beratnya Rp 27.000 per porsi.
Mau
mencoba croissant ala Pitstop Café? Waktu
itu sih harganya hanya Rp 9.000 per potong.
Soal
cita rasa makanan beratnya, rasanya tidak buruk kok. Nasi goreng dan nasi
kuningnya gurih dan dilengkapi dengan lauk yang rasanya enak. Makanan yang
disajikan dalam keadaan hangat ini dilengkapi dengan kerupuk yang sudah
dikemas. Kerupuknya pun terasa renyah dan pas dipadukan dengan nasi serta
lauk-lauknya.
Makanan Berat + Kopi + Aneka Kue Ala Pitstop Cafe
Sewaktu
menunggu makanan pesanan saya dihangatkan,
saya melihat-lihat amenities dan souvenir lainnya yang dipajang di meja
resepsionis. Ada toilet amenities, sandal
jepit, dan tote bag dengan warna dan
logo khas Pop! Hotel. Harganya berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 35.000. Tak
lama setelah sarapan, saya langsung kembali ke kamar hotel dan bersiap-siap
mandi sebelum check out. Proses check out harus dilakukan maksimal jam
12 siang. Sehingga saya pun bergegas untuk keluar kamar sebelum jam batas check out tersebut.
Amenities Hotel Bukan Bagian dari Fasilitas di Setiap Kamar
Secara
keseluruhan, staycation di Pop! Hotel
Pasar Baru sangat menyenangkan dan nyaman. Saya akan memberikan peringkat 8
dari 10 untuk hotel di pusat kota yang satu ini. Cukuplah untuk kita yang ingin staycation dan ingin bereksplorasi mengelilingi Jakarta. Jadi kamar hotelnya benar-benar hanya untuk istirahat dan tidur aja. Kalau ditanya ingin kembali staycation di Pop! Hotel Pasar Baru atau
tidak, tentu saja saya mau kembali di lain waktu. Semoga rate hotelnya semakin bersahabat dan kualitas pelayanannya
ditingkatkan ya, Pop! Hotel Pasar Baru!
bisa jadi referensi buat ke sini kalau ke jakarta
ReplyDeleteWahhh unik juga hotelnya mbakk hehe.
ReplyDeletewww.extraodiary.com
Mantap kak review pop hotelnya, sangat membantu sekali. Apalagi untuk traveller yang bingung mencari penginapan seperti saya yang nyaman, aman, dan harga cukup terjangkau.
ReplyDeleteSip, Kak. Semoga pengalaman menginapnya menyenangkan ya :)
Delete